KOMPAS.com – Bagi sebagian besar orang, uang Rp 200.000 mungkin dirasa kurang untuk menjalankan sebuah bisnis. Namun, tidak untuk Maria Tanesia. Bagi ibu dua anak itu, uang Rp 200.000 bisa menjadi modal untuk membangun bisnis sprei pada 2008.
Perjalanan yang Maria tempuh memang tak sepenuhnya lancar, banyak lika-liku dan perjuangan yang harus dihadapi.
Pada masa-masa awal bisnisnya, Maria bahkan mencari bahan, mengukur kasur, dan memasangkan sprei seluruh pelanggannya sendiri. Ia hanya meminta bantuan ibunya untuk menjahit sprei pesanan.
Mencari pelanggan pun masih dilakukan secara manual dengan memberikan brosur kepada tetangga. Sampai akhirnya, sprei buatan Maria cukup dikenal dari mulut ke mulut.
Melalui merek dagang Proven Sprei, ia akhirnya berhasil membuka toko pertamanya dengan mempekerjakan satu orang penjahit.
Baca juga: Percepat UMKM Go Digital, Pemprov Jabar dan Shopee Bangun Shopee Center
Terima kasih telah membaca Kompas.com.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Setelah delapan tahun berjualan offline, Maria mencoba peruntungannya dalam berjualan online di Shopee pada 2016.
Sebenarnya, berbagai marketplace juga mengajak Maria untuk bergabung, tetapi pilihan Maria tetap jatuh kepada Shopee. Sebab, menurut Maria, Shopee memberikan bantuan dan bimbingan hingga dirinya memahami cara mengoperasikan tokonya di e-commerce tersebut.
“Saya merasa terbantu dengan adanya berbagai fitur yang disediakan, seperti flash sale, diskon, gratis ongkos kirim (ongkir), dan ragam promo yang diberikan Shopee,” ujar Maria dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (5/6/2021).
Selain membantu dari sisi penjualan, Maria merasakan bahwa Shopee juga memberikan pendampingan penuh bagi para penjual untuk terus belajar dan berkembang dalam mengikuti perubahan zaman, khususnya berjualan secara online.
Baca juga: Ridwan Kamil Apresiasi Upaya Shopee Bantu UMKM Go Digital dan Go Global
“Sejak berjualan online bersama Shopee, penjualan Proven Sprei naik sekitar 150 pesanan per hari dan sudah berhasil memproduksi ribuan sprei berbahan lokal,” kata Maria.
Berbagai program dan kampanye besar yang ditawarkan oleh Shopee, seperti 6.6 Rumah dan Hobi Sale juga turut mendongkrak penjualan Proven Sprei.
“Kami memberikan berbagai promo, seperti diskon hingga 70 persen. Ada pula berbagai produk yang kami jual di bawah Rp 50.000. Kami juga memberikan voucher diskon toko sampai 50 persen yang akan aktif di tanggal tertentu selama periode kampanye 6.6 berlangsung,” ujar Maria.
Di hari puncak kampanye, penjualan Proven Sprei pun mencapai tiga kali lipat daripada pesanan harian di waktu biasa.
Membuka pintu rezeki
Berkat bisnis Proven Sprei yang terus berkembang, Maria pun dapat membuka pintu rezeki untuk banyak orang. Bermula dari satu orang penjahit, Maria kini mempekerjakan 20 pegawai yang kebanyakan putus sekolah untuk menjadi penjahit, staf admin, pemotong pola, dan petugas pengemasan.
Selain itu, Proven Sprei turut menggandeng supplier tekstil lokal untuk menyuplai bahan dan bekerja sama dengan reseller yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Saat pandemi Covid-19 melanda, Proven Sprei milik Maria jadi salah satu bisnis yang terguncang. Sebelum pandemi, Proven Sprei aktif menjual produknya, baik secara offline maupun online.
Baca juga: Lindungi UMKM Lokal, Shopee Batasi Penjual Asing
Namun, pada saat pandemi, Maria hanya fokus menjual sprei miliknya secara online di Shopee. Melalui dukungan yang diberikan oleh Shopee, Maria dapat belajar lebih banyak bagaimana meningkatkan performa berjualan online selama masa krisis.
“Bantuan yang diberikan oleh Shopee tidak hanya berhenti sampai situ. Shopee bahkan membantu memasarkan produk ke luar negeri dengan program Ekspor Shopee sejak April 2020,” kata Maria.
Manfaat program Ekspor Shopee
Saat ini, Proven Sprei sudah berhasil menjual produknya ke berbagai negara tujuan ekspor Shopee, seperti Malaysia, Singapura, Filipina, Vietnam, dan Thailand. Melalui program ekspor tersebut, penjualan Proven Sprei juga selalu meningkat setiap bulannya.
“Saya merasa senang dengan edukasi, pelatihan, dan pendampingan yang diberikan oleh Shopee sehingga kami bisa merambah ke pasar global,” ujarnya.
Proses ekspor yang dibantu oleh Shopee, lanjut Maria, juga memberikan kemudahan bagi penjual untuk tetap fokus dalam meningkatkan kualitas dan desain produk agar dapat bersaing dengan produk lain di luar negeri.
“Pesanan ekspor pertama kami datang dari Singapura dan sampai sekarang lebih dari 70 persen pesanan ekspor kami berasal dari sana. Pesanan terpopuler adalah sprei tipe katun. Ini juga merupakan produk yang paling banyak dibeli oleh pelanggan kami di Indonesia,” jelas pemilik Proven Sprei itu.
Sejak saat itu, Maria mengaku dirinya menjadi lebih bersemangat untuk dapat terus meningkatkan penjualan ekspor bersama Shopee.
“Proven sendiri memiliki makna ‘terbukti’ dalam bahasa Inggris. Dengan perjalanan ekspor bersama Shopee, rasanya kualitas kami tak kalah dengan produk lain dan cocok untuk pelanggan di mancanegara,” ujarnya.
Semangat pasarkan produk ke mancanegara
Semangat yang Maria tunjukkan pun sejalan dengan komitmen Shopee dalam membawa produk lokal menuju global melalui berbagai kolaborasi yang dilakukan.
Teranyar, Shopee baru saja meresmikan Kampus Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Shopee Ekspor di Surakarta, Jawa Tengah. Peresmian itu merupakan lanjutan kolaborasi strategis yang bertujuan agar UMKM bisa melakukan ekspor dan mewujudkan 10.000 eksportir asal Surakarta pada akhir 2021.
Selain itu, Shopee juga berkolaborasi dengan Sekolah Ekspor. Sekolah Ekspor merupakan asosiasi gabungan antara Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) serta Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (SMESCO) untuk mewujudkan 500.000 eksportir hingga 2030.
Baca juga: Gibran Rakabuming Dukung Program Rumah Melati Gagasan Korem 074 Warastratama dan Shopee
Program yang dimulai sejak awal Maret 2021 itu juga didukung oleh Kementerian Koperasi, Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag).
Ke depannya, Maria berharap dapat membuka banyak lapangan pekerjaan untuk bagian online marketer, graphic designer, content creator, dan social media manager seiring dengan terus berkembangnya penjualan Proven Sprei secara online di Shopee.
Ia juga ingin fokus untuk membesarkan bisnisnya di Shopee, baik lokal maupun global, dengan harapan dapat semakin meningkatkan penjualan dan omzet hariannya.
Berawal dari Modal Rp 200.000, UMKM Ini Berhasil Rambah Pasar Mancanegara - Kompas.com - Kompas.com
Read More
No comments:
Post a Comment