
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengungkapkan besaran Dana Bagi Hasil (DBH) Jabar lebih rendah dari Jawa Timur (Jatim) selama lima tahun anggaran berturut-turut. Padahal, Jabar memiliki populasi masyarakat lebih besar yaitu 50 juta orang dibandingkan Jatim yang sebanyak 40 juta orang.
"Jabar penduduknya 50 juta orang tapi anggaran bagi hasil dari pemerintah pusat kami lebih sedikit dibandingkan Jatim. Dalam lima tahun anggaran itu Jatim lebih banyak Rp30 triliun coba bayangkan," ujarnya dalam diskusi bertajuk Mewujudkan Infrastruktur Logistik yang Berdaya Saing, Selasa (13/7).
Menurutnya, kesenjangan itu disebabkan Jatim memiliki kota/kabupaten lebih banyak dibandingkan Jabar. Jatim tercatat memiliki 38 kabupaten/kota sedangkan Jabar hanya 27 kabupaten/kota. Sementara, perhitungan DBH didasarkan pada jumlah kabupaten/kota dalam sebuah provinsi.
"Jadi faktor pengalinya itu lebih banyak untuk 38 di Jatim, dibandingkan 27 di Jabar," katanya.
Oleh karena itu, ia memilih mengembangkan perekonomian melalui inovasi pendanaan karena APBD terbatas. Salah satunya, pola pendanaan business to business (b to b) antara BUMD Jabar dengan investor luar negeri. Ia mencontohkan pola itu sudah diterapkan untuk membangun 20 RS di Jabar.
"Contoh, saya bangun RS itu menugaskan BUMD kami kemudian BUMD b to b dengan Australia, sehingga kami dapat Rp14 triliun, sehingga gubernur dan rakyat tahunya beras ada 20 RS, bukan dari anggaran pemerintah tapi tahu-tahu jadi barangnya oleh sebuah terobosan aturan," imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengungkapkan banyak keluhan dari pengusaha lokal yang tidak mendapatkan kesempatan terlibat dalam proyek infrastruktur maupun logistik di Jabar. Misalnya, proyek pembangunan Pelabuhan Patimban di Subang.
"Sering ada keluhan dari pengusaha daerah kalau proyek infrastruktur dibikin, kadang suplai bukan dari lokal. Misalnya Patimban, itu batu pasirnya dari Lampung, padahal di Subang ada," kata Ridwan.
Ia pun berharap ke depan agar setiap proyek nasional mengutamakan sumber daya lokal terlebih dahulu. Apabila di daerah sekitar tidak ada, menurutnya baru logistik dipenuhi dari luar daerah.
(ulf/sfr)Ridwan Kamil Curhat Dana Bagi Hasil Lebih Rendah dari Jatim - CNN Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment