KOMPAS.com - Bintang unik yang berada sekitar 2.000 tahun cahaya dari Bumi, tiba-tiba meluncur keluar dari galaksi Bima Sakti.
Bintang yang dikenal sebagai LP 40-365 adalah salah satu bintang unik yang memiliki pergerakan cukup cepat.
Mengapa bintang ini unik?
Bintang LP 40-365 adalah sisa potongan dari bintang katai putih masif yang berhasil bertahan dalam bongkahan setelah ledakan bintang raksasa.
"Bintang ini bergerak sangat cepat, sehingga hampir pasti akan meninggalkan galaksi itu (galaksi Bima Sakti), bergerak hampir dua juta mil per jam," JJ Hermes, asisten profesor astronomi di Boston University College of Arts & Sciences, seperti dilansir dari Phys, Selasa (3/8/2021).
Bintang metalik ini adalah pecahan 'peluru' dari ledakan bintang atau supernova di masa lalu.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
"Melewati ledakan sebagian dan masih bertahan adalah hal yang sangat keren dan unik, dan baru dalam beberapa tahun terakhir kami mulai berpikir bahwa bintang semacam ini bisa ada," kata Odelia Putterman, mantan mahasiswa BU yang pernah bekerja di laboratorium Hermes.
Baca juga: Bintang Raksasa Dekat Pusat Galaksi Bima Sakti Berkedip, Apa Itu?
Dalam makalah baru yang diterbitkan di The Astrophysical Journal Letters, Hermes dan Putterman mengungkap pengamatan baru tentang bintang unik yang meluncur keluar dari galaksi Bima Sakti ini. Bintang ini merupakan sisa 'pecahan bintang' yang memberi wawasan tentang bintang lain yang memiliki masa lalu bencana serupa.
Putterman dan Hermes menganalisis data dari Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA dan Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS).
Teleskop Hubble adalah teleskop yang mensurvei langit dan mengumpulkan informasi cahaya tentang bintang-bintang, baik yang berada dekat dari Bumi maupun yang berada jauh.
Dengan melihat berbagai jenis data cahaya dari kedua teleskop, para peneliti dan kolaboratornya menemukan bahwa bintang LP 40−365 tidak hanya terlempar keluar dari galaksi, tetapi berdasarkan pola kecerahan dalam data, juga berputar keluar.
"Bintang itu pada dasarnya seperti menjadi ketapel dari ledakan, dan kami (mengamati) rotasinya saat keluar," kata Putterman.
"Kami menggali sedikit lebih dalam untuk mencari tahu mengapa bintang unik itu (berulang kali) menjadi lebih terang dan lebih redup," kata Hermes menjelaskan temuannya tentang bintang unik yang meluncur keluar dari galaksi Bima Sakti.
Baca juga: Mengagumkan, Peta Galaksi Bima Sakti Ini Ungkap Pergerakan Miliaran Bintang
Penjelasan paling sederhana adalah, imbuh Hermes, bahwa dalam studi ini ia melihat sesuatu di permukaannya berputar masuk dan keluar dari pandangan setiap sembilan jam.
Semua bintang berotasi, bahkan matahari kita berputar perlahan pada porosnya setiap 27 hari.
Akan tetapi untuk pecahan bintang yang selamat dari supernova, sembilan jam dianggap relatif lambat.
Denagn menemukan tingkat rotasi bintang seperti LP 40−365 setelah supernova dapat memberikan petunjuk tentang dua sistem bintang asalnya.
Baca juga: Survei 90 Galaksi, Astronom Cari Tempat Pembentukan Bintang
Peneliti mengatakan bahwa sangat umum di alam semesta untuk bintang-bintang datang berpasangan dekat, termasuk katai putih, yang merupakan bintang sangat padat yang terbentuk menjelang akhir kehidupan bintang.
Jika satu katai putih memberikan terlalu banyak massa kepada yang lain, bintang yang ditumpahkan dapat menghancurkan diri sendiri, menghasilkan supernova atau ledakan bintang.
Supernova adalah hal biasa di galaksi dan dapat terjadi dalam berbagai cara, menurut para peneliti, tetapi biasanya sangat sulit untuk dilihat.
Hal ini membuat sulit untuk mengetahui bintang mana yang meledak dan bintang mana yang membuang terlalu banyak massa ke pasangan bintangnya.
Baca juga: Mengejutkan, Ada Populasi Lubang Hitam Besar di Gugus Bintang Ini
Berdasarkan kecepatan rotasi bintang LP 40−365 yang relatif lambat, Hermes dan Putterman merasa lebih yakin bahwa itu adalah pecahan peluru dari bintang yang hancur sendiri setelah diberi makan terlalu banyak massa oleh pasangannya, ketika mereka pernah mengorbit satu sama lain dengan kecepatan tinggi.
Karena bintang-bintang itu mengorbit satu sama lain dengan sangat cepat dan dekat, ledakan itu melontarkan kedua bintang, dan sekarang kita hanya melihat LP 40–365.
Putterman mengatakan bahwa makalah ini menambahkan satu lapisan pengetahuan lagi tentang peran apa yang dimainkan bintang-bintang ini ketika supernova terjadi, dan apa yang bisa terjadi setelah ledakan.
"Dengan memahami apa yang terjadi dengan bintang unik ini, kita dapat mulai memahami apa yang terjadi dengan banyak bintang serupa lainnya yang berasal dari situasi serupa," imbuh Putterman.
Baca juga: Hubble Temukan Lagi Gugus Bintang Globular di Konstelasi Scorpio
"Ini adalah bintang yang sangat aneh," kata Hermes.
Bintang seperti LP 40–365 bukan hanya bintang tercepat yang diketahui para astronom, tetapi juga bintang paling kaya logam yang pernah terdeteksi.
Bintang seperti matahari kita terdiri dari helium dan hidrogen, tetapi bintang yang selamat dari ledakan supernova seperti ini, terdiri dari bahan logam.
"Sebab apa yang kita lihat adalah produk sampingan dari reaksi nuklir hebat yang terjadi ketika sebuah bintang meledakkan dirinya sendiri," imbuh Hermes
Pengetahuan baru tentang bintang unik yang selamat dari ledakan supernova yang membuat pecahan peluru bintang seperti ini sangat menarik untuk dipelajari.
Baca juga: Nama Bintang dalam Al Quran dan Definisinya
Bintang Unik Ini Meluncur Keluar dari Galaksi Bima Sakti - Kompas.com - KOMPAS.com
Read More
No comments:
Post a Comment