JAKARTA, KOMPAS.com - PT Indika Energy Tbk (INDY) membukukan laba bersih senilai 12 juta dollar AS atau sekitar Rp 174 miliar dollar AS (asumsi kurs Rp 14.500 per dollar AS) di sepanjang semester I-2021.
Kinerja positif itu berbalik dari rugi bersih yang dicatatkan perseroan pada periode sama tahun lalu yang sebesar 21,9 juta dollar AS atau sekitar Rp 317,5 miliar.
Wakil Direktur Utama dan Group CEO Indika Energy Azis Armand mengatakan, peningkatan permintaan dan terbatasnya pasokan batu bara telah meningkatkan harga jual rata-rata batu bara yang turut berperan dalam peningkatan laba bersih perseroan.
Baca juga: Dari Rugi 40 Juta Dollar AS, Chandra Asri Raup Laba Bersih Rp 2,39 Triliun pada Semester I 2021
"Sepanjang semester I-2021 perseroan berhasil mencatatkan kinerja yang solid dan mencapai target produksi batu bara yang ditetapkan," ujarnya dalam keterangan tertulis dikutip Selasa (3/8/2021).
Sejalan dengan capaian laba, perseroan membukukan pendapatan sebesar 1,28 miliar dollar AS atau meningkat 14,1 persen dari periode sama di tahun lalu yang sebesar 1,12 miliar dolar AS. Peningkatan pendapatan ini turut dipengaruhi kinerja anak-anak perusahaan.
Di sisi lain, Indika Energy mencatatkan beban keuangan yang meningkat 15,9 persen dari 47,6 juta dollar AS menjadi 55,2 juta dollar AS. Hal ini disebabkan peningkatan beban bunga atas obligasi baru dengan tingkat kupon yang lebih tinggi serta tambahan utang sebesar 125 juta dolar AS untuk mendanai investasi diversifikasi.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Azis mengatakan, sejak 2018 perseroan telah melakukan diversifikasi di luar sektor inti di bidang energi dan pertambangan. Diantaranya meliputi tambang emas, teknologi digital, energi baru dan terbarukan, kendaraan motor listrik, juga solusi berbasis alam atau nature-based solutions.
"Indika Energy menargetkan 50 persen pendapatan dari sektor non-batubara pada tahun 2025 dan saat ini kami terus mengembangkan portofolio diversifikasi kami,” tuturnya.
Adapun posisi kas, setara kas dan aset keuangan lain perseroan tercatat mencapai 756,6 juta dollar AS di akhir Juni 2021. Sementara ralisasi biaya modal (capital expenditure/capex) sepanjang semester I-2021 sudah mencapai 37 juta dollar AS.
Belanja modal itu digunakan sebanyak 26,6 juta dollar AS untuk pemeliharaan dan penggantian aset anak usaha yakni PT Petrosea Tbk, serta sebanyak 4,2 juta dollar AS digunakan anak usaha lainnya, PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) untuk pemeliharaan kapal.
Baca juga: Ditopang Pertumbuhan Pembiayaan dan DPK, Laba Bersih BSI Naik 34,29 Persen
Dari Rugi, Indika Energy Raup Laba Bersih Rp 174 Miliar pada Semester I 2021 - Kompas.com - Kompas.com
Read More
No comments:
Post a Comment