JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meresmikan pelepasan ekspor perdana komoditas kelautan dan perikanan ke Singapura.
Beberapa komoditas yang diekspor ke Singapura adalah kepiting dan lobster hidup, serta loin tuna yang merupakan hasil kelautan dan perikanan asal Biak Numfor, Provinsi Papua. Pelepasan ekspor tersebut berlangsung secara virtual (28/8/2021).
Target ekspor komoditas kelautan dan perikanan dari Biak Numfor ini sudah dicanangkan sejak Maret 2021 bersama Pemerintah Kota Tual.
Baca juga: Indonesia Ekspor 1,2 Miliar Alat Suntik, Luhut: Ini Mimpi Pemerintah...
Ekspor ini dikoordinasikan bersama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) dan PT Angkasa Pura, serta Pemda Papua, dan Pemda Kabupaten Biak Numfor.
"Ekspor komoditas kelautan dan perikanan dari Biak Numfor kali ini ada sebanyak 28 ton melalui pesawat kargo dari Sriwijaya Air. Ini adalah komitmen besar untuk maju dan bekerja sama untuk mewujudkan Indonesia yang tangguh," kata Luhut dalam keterangan resminya.
Melalui ekspor perdana dari Biak Numfor ke Singapura ini, diharapkan terjadi peningkatan bukan hanya devisa negara, tetapi juga pendapatan daerah dan kesejahteraan nelayan.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Tidak lupa, Luhut juga mengingatkan agar selalu memperhatikan pemanfaatan komoditas kelautan dan perikanan secara berkelanjutan.
Di sisi yang lain, Luhut juga ingin agar pengelolaan komoditas ekspor ini dijaga kualitas dan mutu produknya.
Baca juga: Luhut Sebut KA Bandara YIA Disiapkan untuk Meningkatkan Mobilitas
“Saya pesan kepada Pemerintah Biak Numfor dan lebih khusus Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap, untuk terus menjaga proses ekspor ini agar berjalan baik. Volume dan nilainya harus terus ditambah, tetapi dengan terus menjaga kualitas dari produknya,” kata Luhut.
Ekspor komoditas kelautan dan perikanan Indonesia memang menjadi salah satu yang terbesar di dunia. Beberapa Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) mampu mencatatkan nilai ekspor triliunan rupiah.
Salah satu yang mampu mencapai angka tersebut dimiliki oleh Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua. Karena itu, Luhut menyampaikan apresiasinya.
“Saya apresiasi sekali gebrakan dari Pemda Biak Numfor untuk melaksanakan ekspor ini, walaupun masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Potensi perikanan dari Biak ini, perlu kita manfaatkan sebaik-baiknya,” ujar Luhut.
Peluang ekspor ini juga didukung dengan keberadaan infrastruktur konektivitas berupa Bandara Frans Kaisiepo. Ini memberikan angin segar untuk ekspor komoditas perikanan langsung dari Biak ke negara tujuan ekspor di Asia yang lainnya.
Luhut lantas mengingatkan agar jangan lupa untuk terus mengembangkan pasar ekspor dari Biak Numfor secara langsung.
Baca juga: Luhut Ketemu Bos Shopee, Bahas Apa?
"Kita coba perlahan bersamaan dengan pembangunan infrastruktur pendukung, mulai rambah pasar baru seperti di Hong Kong, Tokyo di Jepang, dan Shenzen di RRT," katanya.
Luhut juga menegaskan untuk selalu berkonsultasi jika ada sebuah masalah di lapangan kepada tim dari Kemenko Marves. Konsultasi bisa dilakukan secara langsung atau melalui Penasehat Khusus Menko Marves Jona Widhagdo Putri dan Asisten Deputi (Asdep) Peningkatan Daya Saing dari Kemenko Marves Dedy Miharja.
Sementara itu, Bupati Herry menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah melalui Menko Luhut terkait ekspor perdana ini.
"Terima kasih atas dukungan dari pusat dan juga kepada Menko Luhut yang mempercayakan ini pada kami. Kami akan jaga kualitas dan mutu dari ekspor kami ini," kata Herry.
Luhut Lepas Ekspor 28 Ton Produk Perikanan dari Papua ke Singapura - Kompas.com - Kompas.com
Read More
No comments:
Post a Comment