Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan tren investasi dari Jepang akan menggeliat di tahun ini.
Airlangga menargetkan penanaman modal asing (PMA) atau foreign direct investment (FDI) dari Jepang ke Indonesia akan mencapai US$ 2,6 miliar di akhir 2021. Angka tersebut setara dengan Rp 37 triliun jika dikonversi dengan kurs rupiah sebesar Rp 14.390 per dollar Amerika Serikat (AS).
Besaran aliran modal tersebut akan terealisasi sejalan dengan kebijakan investor Jepang yang merelokasi pabriknya dari China ke negara lain, termasuk Indonesia.
“Kementerian investasi mencatat bahwa 7 perusahaan multinasional telah berkomitmen masuk ke Indonesia. Diantaranya ada 3 perusahaan yang akan direlokasi dari investor Jepang ke Indonesia," kata Airlangga dalam peringatan 3 tahun berdirinya IJB.net, Selasa (10/8).
Ia yakin, relokasi investasi Jepang dari Cina ke Indonesia menandakan tingginya minat kepercayaan investor global terhadap Indonesia. Hal tersebut tak terlepas dari berbagai langkah dan upaya pemerintah memperbaiki iklim usaha yang lebih kondusif, dengan memberikan kemudahan perizinan bagi investor.
Baca Juga: Sri Mulyani limpahkan pengajuan insentif fiskal kepada Kementerian Investasi
Senin (9/8), Kementerian Investasi sudah meluncurkan Online Single Submission (OSS) berbasis risiko atau OSS Risk Based Approach (RBA). OSS versi teranyar itu ditujukan untuk mempermudah perizinan hanya melalui satu pintu.
“Dalam rangka peningkatan iklim investasi pemerintah sudah launching OSS yang dihadiri Presiden pada 9 Agustus yang lalu dan diharapkan keberadaan OSS sebagai turunan dari pada Undang-Undang Cipta Kerja akan mempermudah para pelaku usaha untuk memperoleh perizinan dan juga ini diharapkan bisa cepat direalisasikan perizinan tersebut,” ucap Airlangga.
Sebagai catatan, data Kementerian Investasi menunjukkan, realisasi PMA dari Jepang sepanjang semester I-2021 sebesar US$ 1 miliar. Pencapaian tersebut memosisikan Jepang sebagai negara dengan realisasi PMA terbesar di Indonesia dengan jumlah proyek mencapai 2.652.
Airlangga menambahkan, aliran deras modal dari Jepang sejalan dengan hubungan perdagangannya dengan Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan kinerja perdagangan antara Indonesia dan Jepang di tahun 2020 mencapai US$ 24,3 miliar.
Bahkan selama periode 2018 hingga 2020, Jepang konsisten menduduki peringkat ketiga sebagai negara tujuan ekspor utama Indonesia. Di tahun 2020, nilai ekspor Indonesia ke Jepang mencapai US$ 13,6 miliar. “Dan ini terus berlanjut hingga semester I 2021 ekspor Indonesia telah mencapai US$ 7,9 miliar,” ujarnya.
Airlangga berharap hubungan bilateral antar kedua negara yang sudah terjalin secara erat dapat terus ditingkatkan dari berbagai aspek termasuk sisi kegiatan ekonomi. Apalagi Jepang merupakan salah satu mitra penting bagi Indonesia di tengah tantangan dan tekanan pandemi covid-19.
“Jepang merupakan mitra yang penting bagi Indonesia diadakan pada berbagai tantangan global pandemi covid-19 hubungan antar kedua negara tetap terjalin kuat , bahkan terbuka ruang untuk penguatan hubungan yang masih bisa digali," kata Airlangga.
Secara rinci, Airlangga mengatakan, sejak periode 2018 hingga Semester I 2021, realisasi investasi Jepang ke Indonesia telah mencapai US$ 12,9 miliar. Dengan total proyek PMA Jepang lebih dari 19.000 proyek.
Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store.
Menko Perekonomian yakin FDI dari Jepang bisa capai Rp 37 triliun tahun ini - Kontan
Read More
No comments:
Post a Comment