Rechercher dans ce blog

Thursday, September 23, 2021

Ahli Beberkan Situasi Bumi Jika Matahari Terbit dari Barat - CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia --

Bumi akan mengalami banyak perubahan jika Matahari terbit di arah barat, mulai dari perubahan iklim hingga perubahan pada lanskap alam di beberapa benua seperti Sahara yang tak lagi menjadi gurun.

Bumi saat ini berputar dengan kecepatan sekitar 1.040 mph (1.670 km/jam). Arah rotasinya adalah prograde, yaitu barat ke timur, atau berlawanan arah jarum jam jika dilihat dari atas Kutub Utara. Semua planet anggota tata sorya memiliki arah rotasi ini kecuali Venus dan Uranus.

Matahari bisa terbit di barat jika Bumi berputar ke arah yang berlawanan.


Menurut simulasi komputer yang dipresentasikan pada September 2018 di Majelis Umum Persatuan Geosains Eropa (EGU) di Austria, jika arah terbit matahari berubah maka bukit pasir yang gersang akan menggantikan hamparan hutan hujan Amazon di Amerika Selatan. Gurun akan menutupi Amerika Utara dan lanskap hijau yang subur akan berkembang dari Afrika tengah hingga Timur Tengah.

Selain itu, simulasi tersebut menunjukkan tidak hanya gurun menghilang dari beberapa benua dan muncul di benua lain, tetapi musim dingin bakal membekukan melanda Eropa barat.

Para peneliti mensimulasikan apa yang akan terjadi jika Bumi berputar ke arah yang berlawanan menggunakan Model Sistem Bumi Institut Max Planck untuk membalik jalur rotasi matahari dan membalikkan efek Coriolis, energi tak terlihat yang mendorong benda-benda yang bergerak di atas permukaan planet yang berputar.

Dilansir dari EOS, dalam model tersebut para peneliti menemukan bahwa Bumi yang berputar ke arah sebaliknya adalah Bumi yang lebih hijau. Cakupan gurun global menyusut dari sekitar 16 juta mil persegi (42 juta kilometer persegi) menjadi sekitar 12 juta mil persegi (31 juta km persegi).

"Memiliki lebih banyak area hijau, yang jelas merupakan sesuatu yang dapat Anda lihat sebagai nilai tambah," kata Florian Ziemen, salah satu peneliti di Institut Meteorologi Max Planck, Jerman.

Wilayah rerumputan bermunculan di lebih dari separuh wilayah bekas gurun, dan pohon-pohon tumbuh untuk menutupi separuh lainnya. Vegetasi dunia ini menyerap lebih banyak gas karbon daripada Bumi kita yang berputar normal.

Selain perubahan lanskap, para peneliti juga melaporkan bahwa Cyanobacteria, sekelompok bakteri yang menghasilkan oksigen melalui fotosintesis, bisa berkembang biak di tempat yang belum pernah mereka miliki sebelumnya jika matahari terbit dari barat. Dan Atlantik Meridional Overturning Circulation (AMOC), arus laut pengatur iklim penting di Atlantik, memudar dan muncul kembali di Samudra Pasifik utara.

Perubahan Iklim, Pola Angin, hingga Sahara Tak Lagi Jadi Gurun

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

Adblock test (Why?)


Ahli Beberkan Situasi Bumi Jika Matahari Terbit dari Barat - CNN Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

Korsel Targetkan 300 Ribu Wisatawan dari Indonesia pada 2022 - Republika Online

Kunjungan wisatawan Indonesia ke Korea Selatan anjlok pada 2020 dan 2021. REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Korea Selatan (Korsel) menargetkan kun...