Manchester United berada dalam bahaya. Tiga kekalahan dari empat pertandingan, membuat skuad Setan Merah harus segera bangkit di laga melawan Villarreal. Ini saat yang tepat bagi Cristiano Ronaldo tampil sebagai penyelamat.
Man Utd kini berada di dasar klasemen Grup F Liga Champions. Pertandingan melawan Villarreal di Stadion Old Trafford, Kamis (30/9), jadi hari penting bagi Ronaldo dan kawan-kawan.
Semula bayang-bayang kesuksesan bersama Ronaldo seketika menyeruak setelah Man Utd mendapatkan tanda tangan eks penggawa Juventus memasuki awal musim 2021/2022.
Ronaldo pun menjanjikan sebuah masa depan cerah seiring dua gol yang dilesakkan ke gawang Newcastle United dalam laga debut.
Pemain yang turut dibesarkan sosok Sir Alex Ferguson itu kemudian mencetak gol lagi di saat Man Utd menerima kekalahan pertama musim ini saat bertemu Young Boys. Sebuah kenyataan pahit yang harus dijadikan pelajaran berarti.
Kembali ke Liga Inggris, Ronaldo mencetak gol dan Man Utd menang lagi. Pola seakan mulai terbentuk. Man Utd tampak mulai bergantung pada gol Ronaldo.
Selanjutnya Man Utd tumbang dalam dua laga beruntun. Terdepak dari Piala Liga dan menelan kekalahan di Liga Inggris. Sinyal yang sudah berbunyi di laga melawan Young Boys, kini terdengar lebih nyaring menjelang matchday kedua Liga Champions.
Cristiano Ronaldo sudah mencetak empat gol di Man Utd. (REUTERS/DAVID KLEIN)
|
Bak cerita-cerita jagoan super, Ronaldo menjadi sosok yang dicari dalam keadaan genting. Sang megabintang diharapkan menjadi figur pembeda lewat sepakan atau sundulan yang menghasilkan gol.
Mengangkat performa sebuah tim mutlak harus dilakukan seluruh elemen kesebelasan. Ronaldo yang tampil sebagai ujung tombak mendapat porsi tanggung jawab lebih untuk membobol gawang lawan.
Sebagai pemain kaliber kelas dunia, Ronaldo paham apa yang diembankan padanya. Pria yang menjadi top skor Liga Champions sepanjang masa itu sudah berupaya mengeksekusi penyelesaian akhir.
Ronaldo merupakan pemain yang memiliki catatan tembakan ke gawang paling tinggi dibanding penghuni skuad Man Utd lainnya. Baru tiga kali tampil di Liga Inggris, Ronaldo memiliki rata-rata 5,7 tendangan per pertandingan. Jumlah itu melampaui Bruno Fernandes yang sudah enam kali main dengan rata-rata 3,8 tendangan per laga atau Mason Greenwood dengan rata-rata 3,5 tendangan per laga dalam enam pertandingan.
Khusus di Liga Champions, Ronaldo pula sebagai satu-satunya pemain Man Utd yang mampu melepaskan tendangan ke gawang Young Boys dalam matchday pertama di mana The Red Devils dipaksa bermain bertahan total. Ronaldo membukukan dua shot on goal dalam laga tandang ke Swiss dua pekan lalu.
Statistik musim ini juga menggambarkan Ronaldo tak lagi bermain sebagai penyerang sayap yang merontokkan lawan dengan kecepatan dan giringan bola. Ronaldo telah bertransformasi menjadi monster kotak penalti.
Ronaldo paling sering melepas tembakan di area kotak 16. Dua upaya mencetak gol Ronaldo ke gawang Young Boys dilepaskan dari dalam kotak penalti.
Sementara di Liga Inggris, Ronaldo tercatat melepaskan 3,7 tembakan per pertandingan dari dalam kotak penalti. Bahkan ada catatan 0,7 tembakan per pertandingan dari area kotak enam yard. Terlepas dari itu, Ronaldo juga mengupayakan gol dari luar kotak penalti dengan catatan 1,7 tembakan per pertandingan.
Melawan Villarreal, Ronaldo kemungkinan besar akan kembali dimainkan sebagai hulu ledak tim. Apalagi Ronaldo punya cukup banyak koleksi gol ke gawang Submarino Amarillo.
Baca lanjutan artikel ini di halaman selanjutnya>>>
Man Utd Cari Kepercayaan Diri Lawan Villarreal
BACA HALAMAN BERIKUTNYAMenanti Ronaldo Selamatkan Setan Merah dari Jalur Neraka - CNN Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment