KOMPAS.com - Meraih prestasi tertinggi dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) tak semudah membalikkan telapak tangan. Seorang atlet perlu memiliki tekad yang kuat untuk berlatih, berjuang, hingga menghadapi setiap rintangan dan lawan.
Judoka Bali keturunan Indonesia-Jepang, I Gusti Ayu Putu Guna Kakihara, telah membuktikan hal tersebut saat tampil pada PON XX Papua 2021.
Bermodalkan tekad yang kuat, I Gusti Ayu Putu Guna Kakihara berhasil menyumbangkan dua medali emas judo PON Papua 2021 untuk Provinsi Bali. Dia lebih dulu meraih medali emas di nomor perorangan kelas -71 kg putri sebelum mengukir pencapaian serupa di nomor beregu campuran.
Guna Kakihara merebut medali emas kelas -71 kg putri setelah mengalahkan wakil Jawa Tengah, Muji Leksani Listyowati, di final.
Sementara itu, di nomor beregu campuran, Guna Kakihara bersama rekan-rekannya mengalahkan DKI Jakarta untuk membawa pulang emas.
Baca juga: Tenis PON Papua: Usai Kawinkan Emas Beregu, Jatim Bertekad Sapu Bersih Nomor Tunggal
Adapun judoka Bali yang ikut berjuang bersama Guna Kakihara di nomor beregu campuran ialah I Gede Agastya Dharma, Putu Wiradamungga, I Kadek Wirawan, I Dewa Ayu Mira Widari, dan Ni Kadek Anny Pandini.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Total, Guna Kakihara memainkan enam pertandingan dari babak pertama hingga final, baik di nomor perorangan maupun beregu campuran. Dia berhasil mengakhiri keenam pertandingan itu dengan catatan ippon atau nilai yang langsung menentukan kemenangan.
Catatan tersebut menyempurnakan keberhasilan Guna Kakihara dalam meraih dua medali emas.
Guna Kakihara bersama rekan-rekannya juga berhasil mengantarkan Bali sebagai juara umum judo PON Papua 2021 dengan raihan enam emas dan enam perunggu.
Kesuksesan Provinsi Bali pada cabor judo PON Papua 2021 tentu tak lepas dari perjuangan para atletnya, termasuk Guna Kakihara.
Baca juga: Basket PON Papua 2021 Penuh Bintang IBL, Bali Punya 7
Bahkan, selama berjuang pada PON Papua 2021, Guna Kakihara menemui banyak rintangan, baik di dalam maupun luar arena pertandingan.
Namun, tekad yang dimiliki atlet berusia 20 tahun itu membantunya melewati setiap rintangan hingga sukses menyumbangkan dua medali emas untuk Bali.
Perjuangan Guna Kakihara selama tampil di PON Papua diungkapkan oleh sang ayah, Gusty Aji.
Gusty Aji yang sekaligus bertindak sebagai pelatih Guna Kakihara mengungkapkan bahwa sang putri sempat mengalami rasa sakit akibat proses adaptasi.
Guna Kakihara yang telah lama tinggal di Jepang kesulitan beradaptasi dengan makanan Indonesia. Dia mengalami diare setelah beberapa hari menyantap makanan yang diberikan oleh Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON).
"Kami dapat jatah makan dari PB PON tiap pagi, siang, dan malam, tetapi saya dan anak saya tidak cocok sama masakannya karena sudah lama tinggal di Jepang," kata Gusty Aji saat dihubungi KOMPAS.com pada Minggu (3/10/2021) malam WIB.
"Kebetulan, beberapa hari yang lalu, siangnya, di tempat pertandingan, kami diare. Sebenarnya, nasi yang kami makan sama dengan anggota tim lain. Ya, mungkin perut saya dan anak saya tidak cocok sama masakannya," kata Gusty Aji.
Baca juga: Klasemen Medali PON XX Papua 2021
Sejak saat itu, Guna Kakihara dan ayahnya, Gusty Aji, tak lagi menyantap makanan dari PB PON.
Pada saat bersamaan, mereka dihadapkan dengan rintangan baru. Gusty Aji bercerita bahwa dirinya harus mencari makanan untuk Guna Kakihara di tempat lain dan membelinya dengan uang pribadi.
"Kami tidak memakan makanan itu lagi. Lalu, manajer (tim judo Bali) datang untuk memastikan keadaan kami, dan memutuskan untuk membelikan nasi yang lain," ujar Gusty Aji.
"Akan tetapi, sampai saat ini kami beli makanan sendiri. Kami sadar, itu kesalahan kami, kami tidak bisa makan makanan yang sudah disediakan."
"Saya tidak tahu, apakah ada pembiayaan untuk ini atau tidak. Hanya saja di lapangan, begitu kenyataannya, saya beli makan pakai uang sendiri," ucap Gusty Aji.
"Saya naik ojek, beli nasi bungkus, saya bawa pulang ke hotel untuk anak saya, setelah itu kami makan bersama," tutur Gusty Aji menjelaskan.
Baca juga: PON XX Papua, Suntikan Bonus dari Sang Gubernur kepada Kontingen Jatim
Rintangan yang menuntut perjuangan dari Guna Kakihara dan sang ayah tak hanya terjadi selama pergelaran cabor judo PON Papua 2021. Mereka telah berjuang sejak proses keberangkatan dari Nagoya, Jepang, hingga mendarat di Jakarta sebelum melanjutkan perjalanan udara ke Papua.
"Selama perjalanan ke Indonesia juga, dari Jepang, kami tidak buka masker sama sekali, tidak makan minum di pesawat."
"Sebab, kami harus menjaga diri di tengah situasi pandemi ini agar bisa tampil di PON. Saat ini, kami punya komitmen untuk Bali. Kalau untuk PON yang akan datang, lain cerita," kata Gusty Aji.
Saat mendarat di Jakarta, Guna Kakihara dan Gusty Aji harus menjalani karantina mandiri sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku. Di sela-sela karantina, mereka pun rutin menjalani latihan demi menjaga kondisi dan tampil prima saat tampil pada PON Papua 2021.
"Kami karantina 8 hari di Wisma Atlet Pademangan. Kami ke sana karena disarankan oleh Pemerintah Indonesia."
"Setiap pagi kami tetap latihan judo, berdua dengan anak saya, karena kami perlu menjaga kondisi. Itu merupakan salah satu cara kami mencapai tujuan, mengambil medali di PON," ujar Gusty Aji.
Baca juga: PON XX Papua 2021, Klaster Merauke Utamakan Prokes
Adapun biaya perjalanan Guna Kakihara dan Gusty Aji hingga nanti kembali ke Jepang menjadi tanggungan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bali.
Namun, Gusty Aji mengatakan bahwa KONI Bali belum membayar sebagian biaya perjalanan tersebut. Dia merasa hambatan ini terjadi karena efek pandemi.
"Semua biaya tanggungan KONI Bali. Ya, mungkin karena pandemi, atau apa, agak tersendat biayanya. Semua pembiayaan itu belum dibayar 100 persen oleh KONI Bali. Tadi sudah ada pembicaraan dengan staf KONI Bali," tutur Gusty Aji menjelaskan.
Hambatan dalam biaya perjalanan juga menjadi "pelengkap" perjuangan Guna Kakihara dan sang ayah untuk tampil membela Bali pada PON Papua 2021.
Terkait pembiayaan, Agus Putra Adnyana selaku manajer tim judo Bali sebelumnya sudah menjelaskan bahwa pandemi memang menjadi salah satu kendala.
"Ada sisa waktu dari pelatnas sangat singkat untuk latihan, karena terhalang pandemi pada 2020. Kami nyaris istirahat satu tahun, kondisi Bali juga terpuruk di ekonomi," kata Putra Adnyana setelah tim Bali memastikan status juara umum judo PON Papua 2021, dikutip dari Tribun Bali.
"Itu sangat menjadi kendala, tetapi kerja keras atlet dan pelatih terbayarkan hari ini. Meski dengan keterbatasan, kami bisa juara," ujar Putra Adnyana.
Baca juga: Pesan Ketua Umum KONI Pusat untuk Atlet PON XX Papua 2021
Setelah menghadapi berbagai rintangan, Guna Kakihara kini bisa menikmati buah perjuangannya.
Bali pun patut berbangga karena memiliki Guna Kakihara dan sederet judoka hebat lain yang telah mengharumkan nama Pulau Dewata di pentas PON Papua 2021.
Rencana Guna Kakihara seusai PON Papua 2021
Rangkaian pertandingan judo PON Papua telah berakhir, tetapi tekad Guna Kakihara akan berlanjut ke turnamen-turnamen selanjutnya.
Setelah berjuang selama kurang lebih satu bulan, dari persiapan hingga meraih dua medali emas PON Papua, Guna Kakihara dan sang ayah berencana kembali ke Jepang pada Rabu (6/10/2021) malam WIB.
Berdasarkan pernyataan Gusty Aji, Guna Kakihara akan langsung bersiap untuk mewakili universitasnya, Chukyo University, di empat turnamen berbeda.
Selain tampil membela universitas, Guna Kakihara juga diproyeksikan mewakili Indonesia di dua multi-ajang terbesar, SEA Games Vietnam dan Asian Games Hangzhou 2022.
Mahasiswi llmu Keolahragaan Universitas Chukyo itu pun disebut punya tekad untuk kembali mengharumkkan nama Indonesia di pentas dunia.
"Kami sering melakukan pertandingan bersama Indonesia, dan tahun depan kami akan mewakili Indonesia di SEA Games Vietnam. Lalu, juga ada Asian Games di China. Itu merupakan program terusan dari PB PJSI (Pengurus Besar Persatuan Judo Seluruh Indonesia)," tutur Gusty Aji.
Baca juga: Fakta PON Papua dalam Angka: Ribuan Atlet Perebutkan 2.239 Medali
Sebelum ini, Guna Kakihara telah membela Indonesia pada SEA Games 2019 di Filipina. Dia berhasil menyumbangkan medali perak nomor beregu putri dan medali perunggu kelas -70 kg putri.
Guna Kakihara akan terus mengembangkan kemampuannya yang telah ia bentuk sejak masih berusia 7 tahun.
"Anak saya latihan judo mulai kelas 1 SD. Kalau di Jepang, kelas 1 SD itu umur 7 tahun. Dia terus berlatih sampai sekarang."
"Selama di Jepang, kami juga terus berkompetisi. Kami pernah mewakili Prefektur Aichi di All Japan High School," kata Gusty Aji yang tampak bangga dengan perjalanan karier sang putri, I Gusti Ayu Putu Guna Kakihara.
Perjuangan Guna Kakihara Sabet Emas Judo PON Papua, Berangkat dari Jepang hingga soal Makanan - Kompas.com - KOMPAS.com
Read More
No comments:
Post a Comment