REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Penyerang Liverpool, Mohamed Salah, mengaku mendapatkan pelajaran berharga selama merumput di pentas Serie A.
Pengalaman selama dua setengah musim berkiprah di Italia membantu penyerang asal Mesir itu dalam mengasah dan meningkatkan kemampuannya di atas lapangan.
Penyerang berusia 29 tahun itu pertama kali datang ke Liga Italia pada pertengahan musim 2014/2015. Salah bergabung bersama Fiorentina sebagai pemain pinjaman dari Chelsea.
Selama setengah musim memperkuat La Viola, Salah mengemas sembilan gol dan empat assist dari 26 penampilan di semua ajang. Masa peminjaman Salah di Italia berlanjut ke AS Roma pada musim berikutnya.
Dari 42 kesempatan tampil di semua ajang, Salah mengemas 15 gol dan tujuh assist. Performa apik ini sudah cukup membuat Roma merekrut Salah secara permanen pada awal musim 2016/2017.
Pada kesempatan keduanya membela Roma, eks winger Basel itu mengemas 19 gol dan 15 assist dari 41 penampilan di semua ajang. Usai dua musim membela Roma, Salah akhirnya direkrut Liverpool pada awal musim 2017/2018.
Pada saat itu, The Reds menebus Salah dengan nilai transfer dikabarkan mencapai 36,5 juta poundsterling. Di Liverpool, Salah menemukan performa terbaiknya dan menjadi top skorer Liga Primer Inggris selama dua musim berturut-turut, yaitu pada musim 2017/2018 dan 2018/2019.
Tidak hanya itu, Salah menjadi andalan The Reds kala merengkuh titel Liga Champions musim 2018/2019 dan trofi Liga Primer Inggris pada musim berikutnya.
Performa apik Salah berlanjut pada awal musim ini dengan koleksi 17 gol dan tujuh asisst dari 18 penampilan di semua ajang. Peraih penghargaan Golden Foot 2021 itu mengaku, merumput di Italia menjadi titik balik kebangkitannya dalam kariernya, terutama usai mengalami kesulitan beradaptasi di Chelsea.
Tampil di Liga Italia menjadi salah satu periode terpenting karier Salah hingga saat ini. ''Datang ke Serie A benar-benar membantu saya. Saya memiliki kenangan indah di Roma dan Florence.”
“Di dua klub tersebut, mereka menyambut saya. Saat saya di Chelsea, saya mesti beradaptasi dengan gaya permainan dan kultur baru. Karena itu, saya harus mengubah gaya permainan.”
“Jadi, saya datang ke Italia dan bermain cukup baik. Periode di Italia itu membantu saya menjadi pemain seperti sekarang ini,'' kata Salah kepada Sky Italia, Selasa (30/11).
Pemain terbaik Afrika pada 2017 dan 2018 itu pun tidak pernah lupa dengan dukungan pada supporter Roma dan Fiorentina. Bersama dua klub tersebut, Salah mendapatkan kenangan manis.
Bahkan, Salah mengirimkan sinyal soal peluang kembali merumput di Italia pada masa mendatang. ''Saya menghabiskan momen-momen istimewa di dua klub tersebut.”
“Saya mendapatkan rasa cinta dan dukungan dari para pendukung dua klub tersebut. Saya hanya bisa mengucapkan terima kasih. Kenangan indah di Italia membantu saya tumbuh, tidak hanya sebagai pemain tapi juga sebagai pribadi. Mungkin, kami akan bertemu kembali pada masa mendatang,'' ujar Salah.
Mo Salah dan Bekal dari Tanah Italia - Republika Online
Read More
No comments:
Post a Comment