Rechercher dans ce blog

Sunday, December 5, 2021

Ekonomi China Lesu, Harta Jack Ma Dkk Susut Lebih dari Rp1.053 T - CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia --

Jumlah harta konglomerat China seperti Colin Huang, Jack Ma, Pony Ma, dan Wang Xing anjlok lebih dari US$73 miliar atau sekitar Rp1.053 triliun (asumsi kurs Rp14.434) dari kekayaan bersih gabungan sejak April lalu.

Dilansir dari Forbes, Senin (6/12), hal tersebut terjadi karena para konglomerat sedang menghadapi risiko yang meningkat dari regulator China dan pertumbuhan ekonomi yang melambat.

Dalam kondisi tersebut, Alibaba yang didirikan oleh miliarder Jack Ma memangkas proyeksi pertumbuhan kinerja perusahaan dari 29,5 persen menjadi hanya 20 persen-23 persen pada tahun depan. Hal ini menyebabkan sahamnya yang terdaftar di New York anjlok 11 persen.


Lalu, Meituan yang dipimpin oleh miliarder Wang Xing menurunkan prospek bisnis pengiriman makanan intinya dan melaporkan tambahan kerugian setelah menelan denda anti-trust 3,44 miliar yuan atau sekitar Rp7,7 triliun (kurs Rp2.265) pada Oktober lalu.

Sementara, Tencent milik Pony Ma Huateng melaporkan pertumbuhan pendapatan mereka adalah yang paling lambat sejak perusahaannya melantai di Bursa Efek Hong Kong pada 2004 lalu.

Kerugian terbesar dialami oleh platform perdagangan elektronik Pinduoduo milik Colin Huang. Konglomerat berusia 41 tahun itu kehilangan hampir US$35 miliar atau sekitar Rp505,2 triliun dalam delapan bulan sejak April karena saham perusahaan miliknya yang terdaftar di Nasdaq berkurang lebih dari setengahnya.

Sebelumnya, Didi, perusahaan teknologi China, mengumumkan rencananya keluar dari bursa saham (delisting) Amerika Serikat (AS). Keputusan tersebut dilakukan atas perintah departemen pemerintah seperti Cyberspace Administration of China.

Hal ini bisa menjadi pertanda bahwa perusahaan serupa lainnya juga akan melakukan delisting karena perintah departemen pemerintah.

Selain itu, tantangan lainnya juga datang dari perlambatan ekonomi. Perusahaan-perusahaan dari raksasa e-commerce seperti Alibaba hingga platform pengiriman makanan Meituan sedang berjuang melawan perlambatan pertumbuhan yang berkepanjangan dalam ekonomi China.

Sejumlah analis memperkirakan prospek bisnis perusahan-perusahaan tersebut kemungkinan tetap suram hingga awal tahun depan.

"Mereka (investor) sekarang kembali melihat fundamental, tetapi prospek jangka pendek tidak begitu menarik," kata Shi Jialong selaku Kepala China Internet and New Media Research di Nomura Securities yang berbasis di Hong Kong.

Shi memperkirakan pertumbuhan ekonomi China diperkirakan turun ke 5,5 persen pada tahun depan. Hal ini karena kenaikan kasus covid-19 dan perlambatan sektor properti.

Sementara, China juga sudah memiliki lebih dari satu miliar pengguna internet. Hal ini berarti sebagian besar penduduk China sudah terbiasa menggunakan internet, sehingga susah mendapatkan pengguna internet baru untuk perusahaan-perusahaan teknologi China.

[Gambas:Video CNN]

(mrh/aud)

Adblock test (Why?)


Ekonomi China Lesu, Harta Jack Ma Dkk Susut Lebih dari Rp1.053 T - CNN Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

Korsel Targetkan 300 Ribu Wisatawan dari Indonesia pada 2022 - Republika Online

Kunjungan wisatawan Indonesia ke Korea Selatan anjlok pada 2020 dan 2021. REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Korea Selatan (Korsel) menargetkan kun...