Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) catatkan kinerja yang moncer pada kuartal III-2021. Tercatat, TOWR berhasil mengantongi pendapatan sebesar Rp 2,1 triliun alias naik 4% secara kuartalan.
Dengan perolehan tersebut, pendapatan TOWR secara kumulatif hingga akhir September 2021 mencapai Rp 6,1 triliun. Jumlah ini naik 9,2% secara year on year (yoy).
Dari sisi bottom line, kinerja emiten menara ini juga tercatat apik setelah berhasil membukukan laba bersih Rp 2,58 triliun hingga akhir kuartal III-2021. Perolehan ini tumbuh 29,93% dibandingkan laba bersih di September 2020 yang sebesar Rp 1,99 triliun.
Analis Samuel Sekuritas Yosua Zisokhi mengatakan kinerja TOWR tersebut sudah sejalan dengan proyeksi Samuel Sekuritas. Pasalnya, kinerja top line dan bottom line emiten grup Djarum ini sudah memenuhi masing-masing 73,7% dan 78,4% dari perkiraannya.
Baca Juga: Aksi akuisisi beri dampak positif, analis rekomendasikan beli saham TOWR
Yosua menilai, kinerja TOWR terbantu oleh tambahan 266 menara baru (1,2% yoy) yang membuat jumlah portofolio menaranya menjadi 21.639 menara.
Hal tersebut juga membuat jumlah tenant Sarana Menara Nusantara pun bertambah sebanyak 1.841 tenant atau naik 4,8% yoy menjadi 40.456. Ini membuat tenancy ratio TOWR mencapai 1,87 kali. Tak hanya itu, jaringan fiber optik TOWR juga bertambah 82,5% menjadi 59.600 km.
“Performa TOWR juga didukung oleh kondisi keuangannya yang sehat, yang tercermin dari penurunan rasio net debt/EBITDA-nya dari 2,4 kali pada akhir September 2020 menjadi 2,1 kali pada akhir September 2021. Perbaikan juga terjadi di interest coverage yang menjadi sebesar 7,9 kali dari sebelumnya 6,5 kali,” tulis Yosua dalam risetnya 29 November.
Pada awal Oktober kemarin, TOWR juga resmi mengakuisisi 94.0% saham PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) senilai Rp 16,7 triliun.
Setelah akuisisi ini, jumlah menara TOWR akan bertambah menjadi kurang lebih 28.049 menara dengan tenancy ratio mencapai 1,89 kali, bersaing ketat dengan Mitratel untuk menjadi perusahaan menara telekomunikasi menara terbesar di Indonesia.
Yosua menyebut, akuisisi SUPR juga akan menambah panjang jaringan fiber optik TOWR menjadi 75.000 km serta membawa tambahan kontrak jangka panjang senilai Rp 10,1 triliun. Adapun, per akhir September kemarin, kontrak jangka panjang TOWR sebesar Rp 52 triliun.
“Meski demikian, karena akuisisi SUPR dilakukan dengan dana pinjaman, maka pro-forma rasio net debt/EBITDA milik TOWR akan naik dari 2,1 kali menjadi 5,5 kali,” imbuh Yosua.
Seiring dengan kinerja TOWR yang sejalan dengan target Samuel Sekuritas, Yosua pun mempertahankan rekomendasi beli untuk saham TOWR dengan target harga Rp 1.600 per saham yang merefleksikan 13,9 kali EV/EBITDA pada 2022.
Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store.
Kinerja ciamik, intip rekomendasi saham Sarana Menara (TOWR) dari Samuel Sekuritas - Investasi Kontan
Read More
No comments:
Post a Comment