Jakarta, CNBC Indonesia - Aksi beli pelaku pasar asing yang cukup massif mendorong Indeks Harga Saham Gabungan berakhir di zona hijau pada perdagangan Selasa kemarin (25/5/2021).
IHSG ditutup naik sebesar 0,91% ke level 5.815,84 poin dengan nilai transaksi Rp 11,74 triliun dan frekuensi sebanyak 1,09 juta kali. Pelaku pasar asing tercatat melakukan pembelian bersih senilai Rp 408,12 miliar.
Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi pada perdagangan Kamis ini (27/5/2021):
1. Sedih! Begini Nasib Karyawan Giant, Saat Resmi Tutup Juli
Manajemen pengelola gerai Giant, PT Hero Supermarket Tbk (HERO) memastikan keputusan penutupan seluruh gerai Giant mulai Juli mendatang akan berimbas pada nasib seluruh karyawan.
Diky Risbianto, Head of Corporate and Consumer Affairs PT Hero Supermarket Tbk (HERO) menjelaskan, perseroan juga saat ini masih mempertimbangkan jumlah gerai yang akan dikonversi menjadi gerai IKEA atau Hero Supermarket.
"Dengan berat hati, kami menyampaikan, seluruh karyawan gerai Giant akan terdampak oleh keputusan ini. Kami masih mempertimbangkan jumlah gerai yang akan dikonversi menjadi gerai IKEA atau Hero Supermarket," kata Dicky, kepada CNBC Indonesia, Rabu (26/5/2021).
Dicky melanjutkan, manajemen saat ini masih bernegosiasi dengan pihak ketiga mengenai potensi pengalihan kepemilikan sejumlah gerai Giant.
2.Target Rp 568 M, Emiten Emas Sandi Cuma Buyback Saham Rp 4 M
Emiten tambang emas milik Grup Saratoga yang didirikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan pengusaha Edwin Soeryadjaya, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) telah mengakhiri periode pembelian kembali (buyback) saham perseroan pada Senin, 24 Mei lalu.
Jumlah saham yang berhasil dibeli kembali adalah sejumlah 1,48 juta saham yang dilakukan pada tanggal 1 Februari 2021. Saham tersebut dibeli seharga Rp 2.685./saham dengan total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk pembelian kembali saham ini adalah sebesar Rp 3,99 miliar termasuk biaya transaksi, perantara dan pajak terkait.
Selanjutnya perusahaan akan mengalihkan hasil pembelian kembali tersebut untuk melaksanakan program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau direksi dan/atau komisaris perseroan untuk program insentif jangka panjang.
3.Erick Thohir Rombak Komisaris dan Direksi PTPP
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT PP Tbk (PTPP) memutuskan untuk melakukan penggantian komisaris dan direksi perusahaan. Rapat ini dilaksanakan Selasa (25/5/2021) di Kantor Pusat PTPP Jakarta.
Direktur Utama PTPP Novel Arsyad mengatakan perubahan manajemen ini merupakan usul dari pemegang saham perusahaan yakni Kementerian BUMN yang dipimpin oleh Menteri BUMN Erick Thohir sebagai perwakilan pemerintah.
"PTPP menyetujui adanya perubahan susunan pengurus perseroan yang diusulkan oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna," kata Novel dalam siaran persnya, Selasa (25/5/2021).
4. Gojek Masuk, Matahari Siap Rights Issue Rp 800 M Tahun Ini
Induk emiten Grup Lippo, PT Multipolar Tbk (MLPL) memastikan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) atau pengelola Hypermart sedang dalam tahapan perencanaan untuk melangsungkan proses untuk menambah modal dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue di tahun ini.
Direktur Business Development and Investor Relation MLPL Agus Arismunandar mengungkapkan, rencana penambahan modal itu sejalan dengan rencana penguatan modal MPPA yang saat ini perseroan bertindak sebagai pemegang saham pengendali di perusahaan pengelola Hypermart tersebut.
"Rights issue masih dalam tahap perencanaan, akan dijelaskan dalam prospektus resmi. Saat ini belum ada informasi resmi yang bisa kita sampaikan," kata Agus, dalam paparan publik, Selasa (25/5/2021).
5.Rusdi Kirana Dikabarkan Suntik Super Jet & FAN Rp 968 M
Maskapai super murah terbaru yakni Super Air Jet dan perusahaan penerbangan carter Flyindo Aviasi Nusantara (FAN) dikabarkan mendapatkan suntikan dana dari pemilik Lion Air Group senilai Rp 968 miliar atau setara dengan US$ 67,8 juta (kurs Rp 14.400/US$).
Transfer dana senilai total Rp 968 miliar dari rekening Lion Mentari di PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), terjadi pada 2 Februari dan dilakukan dalam dua transaksi dengan Rp 518 miliar dibayarkan ke Super Air Jet dan Rp 450 miliar ke FAN. Hal itu terungkap dari salinan rekening koran Lion Mentari yang diberikan kepada Debtwire.
Berdasarkan laporan Debtwire, media milik Acuris yang merupakan penyedia data keuangan global dari Grup ION Investment, menyebutkan bahwa kedua lini usaha baru tersebut dikendalikan oleh keluarga yang sama dari Rusdi Kirana selaku pemilik Lion Air Group atau di bawah PT Lion Mentari Airlines.
Simak 9 Kabar Penting Ini Sebelum Cari Cuan dari Saham Market - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment