Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. ConocoPhillips berniat melepas hak partisipasi yang dimiliki di Blok Corridor. Ini menambah rentetan perusahaan migas asing yang hengkang dari Indonesia dalam beberapa tahun belakangan.
Direktur Eksekutif Asosiasi Perusahaan Migas Nasional (Aspermigas) Moshe Rizal mengungkapkan tren keluarnya International Oil Company (IOC) memang telah berlangsung dalam beberapa tahun terakhir dilatarbelakangi sejumlah alasan. "Dari isu nasionalisasi lapangan-lapangan besar, ketidakpastian hukum dan investasi," kata Moshe kepada Kontan.co.id, Selasa (1/6).
Moshe melanjutkan, berbagai insentif yang diberikan pemerintah pun nampaknya tidak begitu membantu keekonomian lapangan.
Baca Juga: Investor ramai-ramai hengkang, lampu kuning industri hulu migas
Moshe mengungkapkan, Indonesia harus bersaing dengan negara-negara lain dalam menarik investasi dan mempertahankan investasi yang sedang berjalan. Terlebih pada kondisi saat ini IOC cenderung berhati-hati dalam berinvestasi.
Bahkan, dengan hengkangnya sejumlah IOC, Moshe menyangsikan perusahaan migas pengganti bisa segera diperoleh di tengah kondisi iklim investasi dan pandemi covid-19. "(Pengembangan) akan sulit bagi proyek-proyek yang membutuhkan capex tinggi dan juga resiko tinggi seperti program eksplorasi," terang Moshe.
Di sisi lain, dengan kemampuan finansial Pertamina yang terbatas, Moshe menilai Pertamina harus bisa membuka diri untuk mencari partner investasi. "Kalau perlu mengalah tidak harus selalu menjadi operator," pungkas Moshe.
Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store.
Aspermigas sebut hal ini yang jadi penyebab investor migas asing cabut dari Indonesia - Industri Kontan
Read More
No comments:
Post a Comment