Rechercher dans ce blog

Thursday, June 24, 2021

Beberapa emiten ini bakal cari dana dari rights issue dan private placement - Kontan

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Melonjaknya kasus Covid-19 masih menghantui pasar saham tanah air. Meski demikian, pencarian  dana di pasar saham lewat skema rights issue dan private placement masih tetap semarak.

Sejumlah emiten berencana untuk melakukan aksi korporasi ini.  PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) misalnya, berencana untuk menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 7,17 miliar. Emiten petrokimia ini akan menggunakan dana hasil rights issue untuk belanja modal guna menambah kapasitas produksi perseroan atau anak usaha di masa yang akan datang.

Ada pula PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang akan melakukan rights issue sebanyak-banyaknya 28,67 miliar saham seri B dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Jumlah ini setara sebanyak-banyaknya 23,25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.

Aksi korporasi ini dilakukan dalam rangka pembentukan holding ultra mikro yang melibatkan perseroan dengan Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani atau PNM.

Selain rights issue, penambahan modal melalui private placement juga cukup ramai. PT Atlas Resources Indonesia Tbk (ARII)  misalnya, berencana untuk  melakukan penambahan modal melalui private placement. Emiten tambang batubara ini akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 300 juta saham atau 9,58% dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor.

Baca Juga: Catat! Ini jadwal rights issue Energi Mega Persada (ENRG)

ARII akan menggunakan dana hasil private placement untuk pengembangan kapasitas infrastruktur hub Musi Rawas Utara (Mutara), meliputi jalan angkut dan pelabuhan batubara guna meningkatkan kapasitas produksi dan logistik.

Adapula PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) yang akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 752,91 juta saham atau mewakili sebanyak-banyaknya 10% saham baru dari jumlah saham  yang telah ditempatkan dan disetor penuh melalui private placement.

Adapun dana yang dihimpun nantinya akan digunakan oleh pengelola supermarket Hypermart ini untuk memperkuat struktur neraca dan modal kerja dalam rangka mendukung pelaksanaan strategi bisnis ritel offline dan online.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, dalam kondisi pandemi seperti ini, penambahan modal dengan skema rights issue akan lebih membantu emiten. Hal ini karena rights issue akan mengurangi beban bunga ketimbang melakukan ekspansi dengan cara menambah utang.

Rights issue juga akan meningkatkan likuiditas saham dengan bertambahnya jumlah saham beredar. William menilai, memang saat ini investasi di instrumen saham rasanya kurang bagus. Misalnya jika melihat dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terus mengalami konsolidasi.

“Tetapi ini hanya masalah waktu. Setelah pandemi berakhir akan terlihat perbaikan kinerja emiten tersebut,” terang William kepada Kontan.co.id, Kamis (24/6).

William mengatakan, pelaku pasar perlu memperhatikan juga tujuan di balik gelaran rights issue ini. Sepengamatan dia, rights issue yang digelar dengan tujuan untuk ekspansi dan inovasi akan lebih diminati pasar.

Baca Juga: Gelar rights issue, Bank BRI (BBRI) diperkirakan raup dana Rp 96,5 triliun

Editor: Khomarul Hidayat

Adblock test (Why?)


Beberapa emiten ini bakal cari dana dari rights issue dan private placement - Kontan
Read More

No comments:

Post a Comment

Korsel Targetkan 300 Ribu Wisatawan dari Indonesia pada 2022 - Republika Online

Kunjungan wisatawan Indonesia ke Korea Selatan anjlok pada 2020 dan 2021. REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Korea Selatan (Korsel) menargetkan kun...