Rechercher dans ce blog

Friday, July 2, 2021

Tiga Saintis Muda Raih Beasiswa dari Dexa Group - Detikcom

Jakarta -

Tiga saintis muda berhasil meraih beasiswa pendidikan S2 dan penelitian dari Dexa Group berupa Dexa Award Science Scholarship (DASS). Mereka berhasil mengungguli 1.197 peneliti muda lainnya yang turut memasukkan proposal beasiswa tersebut.

Pemenang program beasiswa DASS 2021 yakni Jenifer Kiem Aviani alumni prodi Biologi Institut Teknologi Bandung, Ni Putu Eka Krisnayanti alumni dari Universitas Udayana, dan Ahmad Ikhsanudin dari Universitas Lampung.

Pemenang beasiswa DASS 2022 melewati seleksi ketat tim juri Direktur Pengembangan Bisnis dan Saintifik PT Dexa Medica Raymond Tjandrawinata dan Guru Besar Farmasi Institut Teknologi Bandung Daryono Hadi Tjahjono.

Kemudian Guru Besar Farmasi Universitas Padjadjaran Keri Lestari, Guru Besar Farmasi Universitas Sanata Dharma Enade Perdana Istyastono serta Guru Besar Farmasi Universitas Indonesia.

Pimpinan Dexa Group Ferry Soetikno mengatakan program DASS diarahkan untuk mencetak kader-kader ilmuwan Indonesia di masa depan yang mampu menggerakkan dan memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi. "Serta menghasilkan produk dalam bidang farmasi dan kesehatan," kata Ferry beberapa waktu lalu.

Untuk diketahui berdasarkan data Rencana Induk Riset Nasional 2017-2045, saat ini baru terdapat 80 peneliti per 1 juta penduduk dari target 8.000 peneliti per 1 juta penduduk pada 2039.

Dalam program beasiswa DASS para mahasiswa dapat mengajukan proposal penelitian dari beragam latar belakang keilmuan terkait dengan kesehatan yang hasil akhirnya dapat diaplikasikan untuk kesehatan masyarakat.

Bagi peneliti yang terpilih sebagai pemenang, Dexa Group memberikan beasiswa pendidikan S2 dan penelitian. Para pemenang bebas memilih kampus S2 terakreditasi A di seluruh Indonesia.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nizam menyampaikan pentingnya pengembangan inovasi di bidang farmasi dan kesehatan.

Menurut Nizam lebih dari 90 persen obat-obatan dan bahan baku obat masih diimpor. Kondisi ini menunjukkan kebutuhan Indonesia yang demikian besar pada peneliti di bidang farmasi.

"Kita harus pelan-pelan tapi pasti melakukan pengembangan dalam negeri untuk bahan baku obat yang penting dan inovasi baru dalam bidang kesehatan. Program beasiswa ini agar melahirkan inovasi yang berguna bagi pengembangan obat-obatan dan bermanfaat bagi industri obat-obatan di tanah air," ujarnya.

Simak Video "Berbagai Langkah Menkes untuk Tingkatkan Penggunaan Obat Dalam Negeri"
[Gambas:Video 20detik]
(lus/lus)

Adblock test (Why?)


Tiga Saintis Muda Raih Beasiswa dari Dexa Group - Detikcom
Read More

No comments:

Post a Comment

Korsel Targetkan 300 Ribu Wisatawan dari Indonesia pada 2022 - Republika Online

Kunjungan wisatawan Indonesia ke Korea Selatan anjlok pada 2020 dan 2021. REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Korea Selatan (Korsel) menargetkan kun...