Harga minyak dunia naik hingga level tertinggi sepanjang September ini pada Senin (13/9). Sentimen kenaikan datang dari kekhawatiran pasar terhadap stok minyak AS usai kerusakan di kilang akibat Badai Ida di negara bagian Louisiana.
Melansir Antara, harga minyak mentah berjangka Brent naik 48 sen atau 0,7 persen menjadi US$73,4 per barel di London ICE Futures Exchange. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) meningkat 49 sen atau 0,7 persen menjadi US$70,21 per barel di New York Mercantile Exchange.
Pasar berekspektasi stok minyak AS akan berkurang karena Royal Dutch Shell Plc, salah satu produsen minyak terbesar di Teluk Meksiko AS telah membatalkan ekspor beberapa kargo minyak karena terjadi kerusakan fasilitas akibat Badai Ida. Hal ini memberi indikasi stok minyak AS akan menurun dalam beberapa minggu ke depan.
Sementara sumber lain memperkirakan sekitar 1,4 juta barel per hari atau tiga perempat dari produksi minyak di lepas pantai Teluk AS masih akan terhenti. Kendati begitu, Baker Hughes mengatakan jumlah rig yang beroperasi di AS sejatinya meningkat dalam beberapa minggu ke depan.
Selain karena dampak Badai Ida, pasar juga menanti potensi revisi prospek permintaan minyak pada 2022 dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC). Pasar memperkirakan OPEC akan menurunkan proyeksinya.
Di sisi lain, Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC) mengatakan sejumlah spekulan telah meningkatkan pembelian mereka dari 1.035 kontrak menjadi 279.610 kontrak dalam seminggu terakhir.
(uli/age)Harga Minyak Dunia Naik Berkat Kekhawatiran Stok dari Pasar - CNN Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment