Rechercher dans ce blog

Sunday, September 19, 2021

Prediksi Ahli Jika Matahari Terbit dari Barat - CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia --

Jika Bumi berputar ke arah yang berlawanan, maka Matahari juga akan terbit dari barat. Apabila hal tersebut terjadi, lantas seperti apa efeknya?

Menurut simulasi komputer yang dipresentasikan awal bulan ini di European Geosciences Union General Assembly 2018 di Austria, jika arah terbit matahari berubah maka gurun akan menutupi Amerika Utara. Bukit pasir yang gersang akan menggantikan hamparan hutan hujan Amazon di Amerika Selatan, dan lanskap hijau yang subur akan berkembang dari Afrika tengah hingga Timur Tengah.

Dalam simulasi itu tidak hanya gurun menghilang dari beberapa benua dan muncul di benua lain, tetapi musim dingin bakal membekukan melanda Eropa barat.


Para ilmuwan juga melaporkan pada konferensi tersebut bahwa Cyanobacteria, sekelompok bakteri yang menghasilkan oksigen melalui fotosintesis, bisa berkembang biak di tempat yang belum pernah mereka miliki sebelumnya jika matahari terbit dari barat. Dan Atlantik Meridional Overturning Circulation (AMOC), arus laut pengatur iklim penting di Atlantik, memudar dan muncul kembali di Samudra Pasifik utara.

Kemudian Bumi diperkirakan bakal mengelilingi matahari setiap 24 jam, berputar dengan kecepatan sekitar 1.040 mph (1.670 km/jam) yang diukur pada khatulistiwa. Arah rotasinya adalah prograde, atau barat ke timur, yang muncul berlawanan arah jarum jam jika dilihat dari atas Kutub Utara, dan itu umum untuk semua planet di tata surya kita kecuali Venus dan Uranus.

Seperti dilansir Live Science, saat Bumi berputar, dorongan dan tarikan momentumnya membentuk arus laut, yang bersama dengan aliran angin atmosfer, menghasilkan berbagai pola iklim di seluruh dunia.

Kondisi Iklim Baru

Untuk mempelajari bagaimana sistem iklim Bumi dipengaruhi oleh rotasi, para ilmuwan baru-baru ini memodelkan versi digital Bumi yang berputar ke arah yang berlawanan atau searah jarum jam jika dilihat dari atas Kutub Utara, arah yang dikenal sebagai retrograde.

Florian Ziemen, salah satu pembuat simulasi, dan seorang peneliti dari Institut Max Planck untuk Meteorologi di Jerman mengatakan dari hasil pemodelan, topografi bumi akan tetap sama hanya saja akan ada perubahan iklim yang jauh berbeda.

"[Membalikkan rotasi Bumi] mempertahankan semua karakteristik utama topografi seperti ukuran, bentuk, dan posisi benua dan lautan, sambil menciptakan serangkaian kondisi yang sama sekali berbeda untuk interaksi antara sirkulasi dan topografi," kata Ziemen.

Rotasi baru ini mengatur arus laut dan angin untuk berinteraksi dengan benua dengan cara yang berbeda, menghasilkan kondisi iklim yang sama sekali baru di seluruh dunia.

Prediksi Ahli Jika Matahari Terbit dari Barat

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

Adblock test (Why?)


Prediksi Ahli Jika Matahari Terbit dari Barat - CNN Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

Korsel Targetkan 300 Ribu Wisatawan dari Indonesia pada 2022 - Republika Online

Kunjungan wisatawan Indonesia ke Korea Selatan anjlok pada 2020 dan 2021. REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Korea Selatan (Korsel) menargetkan kun...