Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - DENPASAR. Penyaluran kredit Bank Jago semakin meningkat. Hingga kuartal III-2021, pengucuran kredit bank berkode saham ARTO mencapai Rp 3,7 triliun. Jumlah ini melesat hampir enam kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya tercatat Rp 619 miliar.
Prestasi yang luar biasa di tengah pandemi? Ternyata tidak. Sebagian besar kredit itu disalurkan lewat kerjasama partnership atau channeling. Sementara kredit yang disalurkan secara langsung ke debitur sangat kecil. Mayoritas merupakan baki debet dari kredit eks Bank Artos.
Direktur Kepatuhan dan Sekretaris Perusahaan Bank Jago Tjit Siat Fun mengungkapkan, hingga saat ini, pihaknya belum menyalurkan kredit langsung kepada debitur secara digital melalui platform.
"Belum ada kredit yang disalurkan langsung ke debitur secara langsung. Aplikasi Jago saat ini baru tahap melakukan transaksi funding dan pembayaran. Apakah akan masuk ke kredit? Itu menarik namun kapan masuk kesana masih dalam proses kajian dan persiapan," kata Siat Fun kepada Kontan.co.id, Kamis (28/10).
Namun, strategi utama penyaluran kredit yang sudah ditetapkan Bank Jago ke depan tetap lewat partnership. Pasar yang dibidik untuk segmen SME adalah ekosistem atau rantai pasok dari korporasi.
Adapun kredit yang disalurkan lewat partnership selama ini di antaranya lewat BFI Finance, Akulaku, Radana Finance dan lain-lain.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal III 2021, kredit Bank Jago terdiri dari kredit modal kerja sebesar Rp 2,02 triliun, kredit investasi Rp 8,3 miliar, dan kredit konsumsi Rp 1,69 triliun.
Adapun rasio kredit bermasalah (NPL) Bank Jago di level 0,59%.
Siat Fun mengakui adanya data yang menjadi machine learning yang dimiliki mitra yang bisa dipakai bank untuk menganalisa profil calon nasabah bisa mencegah pemburukan kualitas kredit. Kendati begitu, perseroan tetap melakukan prinsip kehatian-hatian dalam memilih mitra sebagai mitigasi risiko.
"Kami melihat dulu cara calon partner kami bagaimana memilih nasabah dan manajemen risiko. Kami juga memiliki sistem minitoring untuk memantau partner ini secara berkelanjutan. Untuk masuk ke segmen mass market ini memang perlu close monitoring, tidak bisa kita langsung tidur begitu mesin bekerja," jelas Siat Fun.
Meskipun kredit Bank Jago tumbuh tinggi di kuartal III 2021, namun perlu diketahui bahwa pembandingnya berangkat dari baseline yang rendah pada tahun 2020 karena perseroan kala itu masih fokus menyelesaikan transisi parca akuisisi rampung.
Saat ini aplikasi Jago telah terintegrasi dengan aplikasi reksadana online Bibit.Id dan super app Gojek. Integrasi ini memungkinkan konsumen untuk mengakses produk dan layanan jasa keuangan secara seamless, mudah, cepat dan aman.
Siat Fun mengatakan kerjasama dengan Gojek tersebut masih baru tahap pertama. Dalam waktu dekat, keduanya akan melakukan kerjasama tahap kedua. "Untuk lending itu baru akan ditahap-tahap selanjutnya," ujarnya.
Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store.
Bank Jago ternyata tak salurkan kredit langsung ke debitur, dari mana pendapatannya? - Keuangan Kontan
Read More
No comments:
Post a Comment