Rechercher dans ce blog

Wednesday, October 20, 2021

Bujet Ideal dari Gaji untuk Beli Asuransi - CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia --

Curhat artis sekaligus politikus Wanda Hamidah soal minimnya dana manfaat asuransi kesehatan Prudential Indonesia membuat produk asuransi jadi sorotan publik dalam beberapa waktu terakhir.

Padahal, manfaat asuransi itu tak pernah digunakannya selama 12 tahun menjadi peserta. Iuran yang ia bayarkan pun tak sedikit, dari awalnya Rp500 ribu, kemudian naik menjadi Rp750 ribu sampai Rp1 juta per bulan per peserta dengan total lima peserta asuransi.

Tetapi, ketika hendak digunakan untuk biaya operasi bernilai Rp50 juta sampai Rp60 juta, rupanya dana manfaat yang didapat cuma Rp10 juta saja. Fakta ini langsung membuat Wanda kecewa dan membagi kisahnya di unggahan Instagram pribadinya.


Kendati begitu, Pendiri sekaligus Direktur OneShildt Financial Planning Budi Raharjo mengatakan kasus Wanda bukan cerminan buruk bagi seseorang untuk tidak perlu memiliki asuransi. Sebab, menurutnya, manfaat asurnasi tetap besar bila perencanaannya matang dan digunakan dengan cermat.

"Karena asuransi salah satu fondasi keuangan seseorang, setelah penghasilan dan dana darurat. Apalagi, ketika terjadi hal emergency yang tidak bisa ditutup oleh penghasilan dan dana darurat, seperti meninggal dunia dan sakit parah," ucap Budi kepada CNNIndonesia.com, Selasa (19/10).

Karena itu, kepemilikan asuransi tetap perlu, tapi bukan berarti semua jenis asuransi harus dimiliki. Ia mengatakan kepemilikan asuransi tetap harus menyesuaikan kebutuhan dan kemampuan keuangan seseorang karena ada premi yang harus dibayar setiap bulannya.

Lalu, bagaimana cara memilih asuransi berdasarkan kebutuhan? Nah, beli sesuai prioritas, dari yang paling dasar hingga signifikan.

Urutannya, asuransi kesehatan, asuransi jiwa, baru asuransi aset, misalnya untuk rumah atau properti lain, kendaraan pribadi, hingga barang koleksi.

"Paling minimal punya asuransi kesehatan, kalau sudah berkeluarga atau punya tanggungan, apalagi merupakan tulang punggung atau pencari nafkah, maka perlu asuransi jiwa yang memadai. Baru ditambah asuransi lain jika dirasa perlu," jelasnya.

Kenapa demikian? Pasalnya, asuransi kesehatan punya manfaat memitigasi risiko yang terjadi pada diri sendiri. Sementara, asuransi jiwa untuk memitigasi risiko terhadap diri sendiri yang bisa berdampak ke orang lain.

Misalnya, kepala keluarga meninggal. Padahal, dia selama ini menjadi sumber nafkah bagi istri dan anaknya. Maka, ketika kepala keluarga pergi, asuransji jiwa yang dimilikinya setidaknya bisa menggantikan perannya sebagai sumber penghasilan bagi keluarga melalui santunan yang didapat.

Nah, jika masih punya bujet lebih, boleh saja menambahkan asuransi aset. "Tapi jangan sampai kebalikan, rumah dan kendaraannya sudah diasuransikan, tapi kesehatan dan jiwanya belum," imbuhnya.

Sementara, menurut CFP Learning & Development Manager Advisors Alliance Group Indonesia Andy Nugroho, prioritas asuransi yang perlu dimiliki adalah asuransi kesehatan, jiwa, pendidikan anak, baru aset.

Sebab, menurutnya, kebutuhan biaya pendidikan anak rentan meningkat cepat dari waktu ke waktu. "Ini perlu untuk menjamin ketersediaan dana agar ada atau tidak ada orang tuanya nanti, tapi si anak dapat tetap bersekolah tanpa ada kendala dana," ungkap Andy.

Di sisi lain, khusus untuk asuransi kesehatan, menurutnya, jika bujet terbatas, maka minimal seseorang punya BPJS Kesehatan. Toh, fungsinya sama-sama untuk melindungi diri dari mahalnya biaya perawatan di rumah sakit, meski tingkat pelayanan yang didapat mungkin berbeda.

"Karena premi asuransi swasta relatif lebih besar dibandingkan BPJS Kesehatan, tapi BPJS Kesehatan bisa menjadi kebutuhan dasar untuk dapat perlindungan biaya kesehatan," terangnya.

Bujet Ideal Beli Asuransi

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

Adblock test (Why?)


Bujet Ideal dari Gaji untuk Beli Asuransi - CNN Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

Korsel Targetkan 300 Ribu Wisatawan dari Indonesia pada 2022 - Republika Online

Kunjungan wisatawan Indonesia ke Korea Selatan anjlok pada 2020 dan 2021. REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Korea Selatan (Korsel) menargetkan kun...