Rechercher dans ce blog

Friday, October 8, 2021

Burung jalak yang turut dievakuasi dari Afghanistan, bagaimana nasibnya kini? - BBC News Indonesia

burung

Sumber gambar, Xavier Chatel

Seekor burung peliharaan milik seorang gadis Afghanistan yang dievakuasi dari Kabul setelah Taliban berkuasa telah menemukan rumah baru bersama duta besar Prancis di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).

Duta Besar Xavier Chatel mengadopsi sementara burung myna - burung kicau dari keluarga jalak- kecil bernama Juji, setelah gadis itu dilarang membawanya dalam penerbangan dari UEA ke Prancis.

Burung itu sekarang tinggal di kediaman duta besar, dan setelah berhari-hari pelatihan kini dapat mencuit sapaan berbahasa Prancis, bonjour (artinya halo).

Chatel telah berjanji untuk mencoba menyatukan kembali gadis itu dengan Juji suatu hari nanti.

Lebih dari 120.000 orang diterbangkan dari Afghanistan antara 14 Agustus, sehari sebelum kelompok Taliban menguasai Kabul, dan 30 Agustus, ketika pasukan AS terakhir mundur dari negara itu.

Baca juga:

Sekitar 2.600 warga Afghanistan yang merasa terancam oleh Taliban pergi dengan penerbangan evakuasi ke Prancis.

"Seorang gadis tiba di Pangkalan Udara Al Dhafra, kelelahan, dengan kepemilikan yang tidak biasa: seekor burung."

"Dia telah berjuang sepanjang jalan di bandara Kabul untuk membawa benda kecil yang berharga itu bersamanya," tulis Chatel di Twitter.

"Untuk alasan sanitasi, burung itu tidak bisa naik ke pesawat," tambahnya.

"Dia menangis dalam diam. Saya tersentuh. Saya berjanji untuk merawat burung itu di kediaman, memberinya makan. Dia bisa mengunjunginya kapan saja dan membawanya kembali."

1px transparent line

Chatel membeli sangkar untuk burung itu, memberinya makan, dan membawanya keluar di pagi hari agar dia bisa bertemu burung lain.

Juji akhirnya mulai "beradaptasi" dan "mengatakan hal-hal misterius, dalam bahasa yang tidak bisa kami mengerti".

Mengetahui bahwa burung jalak terkenal karena kemampuannya meniru ucapan manusia, ia mencoba mengajarinya beberapa kata bahasa Prancis, dimulai dengan kata bonjour.

"Tapi masalahnya: Juji tidak suka laki-laki. Dia mengerutkan kening ke arah saya dan tampak marah, sementara dia terkikik pada perempuan.

"Saya terus mencoba dengan putus asa bonjour harianku - tapi tentu saja dia tidak mau mendengarkan," kenang sang duta besar.

"... Atau begitulah yang kupikirkan. Sampai suatu hari, manajer (perempuan) dari kediaman Prancis mengirimiku bonjour ini yang langsung masuk ke hati saya."

1px transparent line

Chatel mengatakan pemilik burung itu, yang dia identifikasi sebagai Alia, telah melakukan kontak dari Paris dan "sangat senang melihat burungnya dirawat".

"Alia, burung Anda telah menjadi maskot kedutaan, tetapi dia ada di sini untuk Anda, dan jika saya bisa, saya akan membawanya secara pribadi kepada Anda suatu hari nanti," kata Chatel.

2px presentational grey line

Anda mungkin juga tertarik pada:

Untuk memutar video ini, aktifkan JavaScript atau coba di mesin pencari lain

Adblock test (Why?)


Burung jalak yang turut dievakuasi dari Afghanistan, bagaimana nasibnya kini? - BBC News Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

Korsel Targetkan 300 Ribu Wisatawan dari Indonesia pada 2022 - Republika Online

Kunjungan wisatawan Indonesia ke Korea Selatan anjlok pada 2020 dan 2021. REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Korea Selatan (Korsel) menargetkan kun...