Rechercher dans ce blog

Wednesday, October 20, 2021

Hari Santri Nasional, Sejarahnya Berawal dari Resolusi Jihad NU - Detikcom

Jakarta - Hari Santri Nasional diperingati setiap tanggal 22 Oktober. Dikutip dari situs Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta, peringatan ini tercantum dalam Keppres nomor 22 tahun 2015.

Presiden Joko Widodo menjadi yang kali pertama menggagas peringatan ini. Hari Santri Nasional 2021 mengambil tema Santri Siaga Jiwa dan Raga. Tema ini sesuai dengan situasi pandemi di Indonesia dan dunia.

"Tema ini sebagai bentuk pernyataan sikap santri selalu siap menyerahkan jiwa dan raga membela tanah air, mempertahankan persatuan Indonesia, dan mewujudkan perdamaian dunia," ujar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dikutip dari situs Kemenag.

Menag menjelaskan, tema tersebut sekaligus komitmen seumur hidup para santri. Komitmen tersebut adalah untuk membela tanah air yang lahir dari sifat santun, rendah hati, pengalaman, dan tempaan di pesantren.

Di era pandemi COVID-19, tema Hari Santri Nasional 2021 diwujudkan dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Prokes mampu menekan risiko penularan dan peningkatan COVID-19.

Prokes meliputi rajin menggunakan masker, cuci tangan, jaga jarak, tidak berkerumun, mengurangi mobilitas, dan selalu berdoa. Kepatuhan proses para santri dan masyarakat umum berdampak baik pada kepentingan bersama, untuk mengakhiri pandemi.

Penetapan Hari Santri Nasional tidak lepas dari sejarah bangsa Indonesia. Pada momen itulah dicetuskan Resolusi Jihad Nahdlatul Ulama yang dipimpin Hadratusyekh KH Hasyim Asy'ari.

"Resolusi ini dimaksudkan untuk meminta ketegasan pemerintah Indonesia untuk segera mendeklarasikan perang atau jihad," tulis repository UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.

Adanya resolusi menjadi dasar perlawanan para santri dan kyai melawan penjajah. Saat itu kolonoialisme ingin kembali mengusai Indonesia berkedok NICA, dengan membonceng tentara Inggris.

Resolusi jihad juga tidak lepas dari fatwa KH Hasyim Asy'ari yaitu:

1. Hukumnya memerangi orang kafir yang merintangi kepada kemerdekaan kita sekarang ini adalah fardu'ain bagi tiap orang Islam yang mungkin, meskipun bagi orang fakir

2. Hukumnya orang yang meninggal dalam peperangan melawan NICA serta komplotan-komplotannya adalah mati syahid

3. Hukumnya orang yang memecah persatuan kita sekarang ini wajib dibunuh.

Hari Santri Nasional menjadi pengingat bagi tiap muslim tetang semangat perjuangan para kyai dan ulama. Semangat ini harus dilanjutkan untuk mengatasi berbagai tantangan di zaman sekarang.

Simak Video "Nama Hasyim Asy'ari Hilang dari Kamus Sejarah, Nadiem Minta Koreksi"
[Gambas:Video 20detik]
(nah/row)

Adblock test (Why?)


Hari Santri Nasional, Sejarahnya Berawal dari Resolusi Jihad NU - Detikcom
Read More

No comments:

Post a Comment

Korsel Targetkan 300 Ribu Wisatawan dari Indonesia pada 2022 - Republika Online

Kunjungan wisatawan Indonesia ke Korea Selatan anjlok pada 2020 dan 2021. REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Korea Selatan (Korsel) menargetkan kun...