Indonesia menduduki peringkat 72 dari 110 negara dalam laporan tahunan indeks Kualitas Hidup Digital atau Digital Quality of Life (DQL) 2021 yang dirilis perusahaan keamanan siber, Surfshark.
Hasil ini menunjukkan Indonesia turun satu peringkat dibandingkan tahun lalu dalam laporan yang sama. Angka ini tergolong rendah karena berarti indeks kualitas hidup digital Indonesia tak lebih baik dari setengah negara dunia lain.
"DQL edisi tahunan ketiga menempatkan Indonesia pada peringkat ke-72 di antara 110 negara," demikian laporan Surfshark seperti dikutip dari keterangan pers yang diterima CNNIndonesia.com, Jumat (1/10).
Dalam laporan itu, Surfshark mengikutsertakan 90 persen dari populasi global. Mereka menggunakan parameter penilaian indeks Kualitas Hidup Digital dari lima pilar fundamental yaitu kualitas internet, keterjangkauan internet, keamanan siber, layanan pemerintah online, dan infrastruktur elektronik.
Indonesia meraih skor tertinggi untuk layanan pemerintah online yakni di peringkat 66 dan keamanan siber di peringkat 68. Namun, Indonesia terpuruk pada keterjangkauan internet di peringkat 97, kualitas internet di peringkat 79, dan infrastruktur elektronik di peringkat 74.
CEO Surfshark, Vytautas Kaziukonis, menyampaikan Indonesia memiliki ruang untuk memperbaiki semua sektor terkait Kualitas Hidup Digital, terutama soal keterjangkauan internet.
Dibandingkan Indonesia, menurutnya, Vietnam menjadi negara yang harus lebih bekerja keras untuk memperbaiki kualitas internet, khususnya terkait kecepatan. Dia mengatakan, kecepatan internet Indonesia bercokol di peringkat 90 dunia dan kecepatan mobile internet di peringkat 100 dunia.
"Peluang digital telah terbukti lebih penting dari sebelumnya selama krisis Covid-19, menekankan pentingnya setiap negara untuk memastikan kapasitas operasional jarak jauh sepenuhnya untuk ekonomi mereka," ucap Kaziukonis.
"Itulah sebabnya, untuk tahun ketiga berturut-turut, kami melanjutkan penelitian DQL, yang memberikan pandangan global yang kuat tentang bagaimana negara-negara unggul secara digital. Indeks tersebut menjadi dasar untuk diskusi yang bermakna tentang bagaimana kemajuan digital berdampak pada kemakmuran suatu negara dan di mana perbaikan dapat dilakukan," imbuhnya.
Secara keseluruhan, lima dari 10 negara peraih skor Kualitas Hidup Digital tertinggi merupakan negara-negara dari Benua Eropa.
Peringkat pertama tahun ini dan tahun lalu diduduki oleh Denmark, diikuti oleh Korea Selatan, Finlandia berada di posisi ketiga, serta Israel dan Amerika Serikat di peringkat empat dan lima.
Sementara itu, lima negara di peringkat buncit adalah Ethiopia, Kamboja, Kamerun, Guatemala, and Angola.
Berdasarkan kawasan, AS memimpin di Benua Amerika, Korea Selatan di Asia, Afrika Selatan di Afrika, dan Australia memimpin di Oseania.
(mts/ayp)Kualitas Digital Indonesia Rendah, 72 dari 110 Negara - CNN Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment