JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengantongi Rp 8 triliun dari hasil lelang 7 seri Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (26/10/2021).
Ketujuh seri SUN yang dilelang yaitu SPN03220126 (new issuance), SPN12220707 (reopening), FR0090 (reopening), FR0091 (reopening), FR0088 (reopening), FR0092 (reopening) dan FR0089 (reopening).
"Total penawaran yang masuk sebesar Rp 69,5 triliun," tulis Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), Kementerian Keuangan dalam siaran pers, Rabu (27/10/2021).
Dari ketujuh seri SUN, FR0091 menjadi seri yang paling banyak diincar. Total penawaran yang masuk untuk seri tersebut mencapai Rp 18,3 triliun.
Sementara itu, seri SUN yang jumlah penawarannya terandah yaitu seri FR0089 dengan total penawaran Rp 2,3 triliun.
Baca juga: Ekonomi Dipatok Tumbuh 4 Persen, Sri Mulyani: Proyeksi IMF dan OECD Terlalu Rendah
Jumlah dana yang dikantongi pemerintah sesuai dengan target indikatif yang sebelumnya ditentukan yaitu Rp 8 triliun. Adapun target maksimal lelang SUN tersebut mencapai Rp 12 triliun.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Penjualan SUN tersebut dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Lelang bersifat terbuka (open auction), menggunakan metode harga beragam (multiple price).
Pada prinsipnya, semua pihak, baik investor individu maupun institusi, dapat menyampaikan penawaran pembelian (bids) dalam lelang. Namun dalam pelaksanaannya, penyampaian penawaran pembelian harus melalui Peserta Lelang sebagaimana diatur dalam PMK No. 168/PMK.08/2019 dan PMK No. 38/PMK.02/2020.
Baca juga: Penerima Subsidi Gaji Ditambah 1,6 Juta, Simak Cara Mengeceknya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Pemerintah Kantongi Rp 8 Triliun dari Hasil Lelang Surat Utang Negara - Kompas.com - Kompas.com
Read More
No comments:
Post a Comment