Rechercher dans ce blog

Monday, October 11, 2021

Simak 8 Informasi Penting Ini, Sebelum Cari Cuan dari Saham - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham domestik sempat menyentuh level psikologis 6.500 pada perdagangan di awal pekan ini, Senin (11/10/2021), namun akhirnya berbalik ke zona merah. Aksi beli investor asing belum cukup kuat mengangkat IHSG bertahan ke teritori positif.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,34% ke level 6.459,69 poin sejalan dengan pelemahan indeks Wall Street. Namun, bila dilihat sejak awal tahun, IHSG sudah menguat sebesar 8,04%.

Data perdagangan menunjukkan, kemarin nilai transaksi mencapai Rp 16,14 triliun. Pelaku pasar asing melakukam pembelian bersih senilai Rp 903,73 miliar.


Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi pada perdagangan Selasa (12/10/2021):

1.Nasabah Prudential 'Ngamuk', Giliran Wanda Hamidah 'Teriak'

Industri asuransi kembali dihebohkan dengan adanya pernyataan dari Wanda Hamidah, publik figur, model dan politikus, yang merasa di-scam oleh PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia).

Hal ini terjadi setelah asuransi yang dipakainya ini hanya memberikan pertanggungan dengan nilai kecil untuk rencana operasi anaknya. Dia secara spesifik menyebutkan bahwa jenis produk yang dipakainya adalah asuransi syariah.

Dalam akun Instagram pribadinya, @wanda_hamidah, mantan presenter ini mengunggah postingan dengan tulisan, "aku menyesal pakai asuransi Prudential."

Wanda menjelaskan mengenai rencana operasi lutut anaknya, setelah masalah ini dialaminya sejak 2019. Namun sayangnya asuransinya ini hanya bisa memberikan pertanggungan sebesar Rp 10 juta, dari total perkiraan biaya Rp 50 juta-Rp 60 juta. Padahal dia mengaku sudah menjadi nasabah sejak 2009 dan tidak pernah menggunakan asuransi ini sama sekali.

2.Indika & Lo Kheng Hong Cabut, Manajemen MBSS Serempak Resign

Manajemen emiten jasa logistik pelayaran dan pengangkutan batu bara, PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) secara serempak mengundurkan diri (resign) dari perusahaan.

Berdasarkan surat yang disampaikan Sekretaris Perusahaan MBSS, Ratih Safitri, terdapat delapan orang yang mengundurkan diri dari perusahaan, tiga di antaranya menjabat sebagai direksi dan lima orang lainnya di jajaran komisaris perseroan.

Tiga direksi yang mengundurkan diri antara lain, Susana Germino selaku direktur utama, Burhan Sutanto dan Adhitya Nugroho sebelumnya menjabat direktur di perusahaan.

Lalu, lima jajaran komisaris MBSS yang mengundurkan diri ialah Nucahya Basuki Utama sebagai komisaris utama, Kamen K. Palatov dan Andrew Clarke sebelumnya menjabat komisaris. Sedangkan, Harry Wiguna dan Agoes R. Silaban juga mundur dari jabatan komisaris independen.

3.Patrick Walujo cs Caplok Tambang Australia Rp 1,6 T

Perusahaan tambang milik Grup Northstar yang dikendalikan Patrick Walujo dan Glenn Sugita, PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), mengakuisisi bisnis pertambangan yang dimiliki Grup Downer asal Australia senilai US$ 110 juta atau sekitar Rp 1,56 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.250 per US$.

Downer EDI Ltd menjual bisnis Open Cut Mining East seharga 150 juta AUD (Rp 1,56 triliun, kurs Rp 10.418/AUD) kepada anak usaha DOID, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) sebagai langkah terakhir dalam divestasi perusahaan atas portofolio pertambangannya.

PT Bukit Makmur Mandiri Utama disebut telah membayar deposit sebesar AUD 16 juta dengan sisa harga pembelian harus dibayar pada saat penyelesaian.

"Transaksi ini diharapkan selesai sebelum akhir tahun 2021," melansir Marketwatch, Senin (11/10/2021).

4.Merger Kandas, Hary Tanoe Mau Bubarkan MNC Entertainment Ltd

Emiten konglomerasi Grup MNC yang dikendalikan pengusaha nasional, Hary Tanoesoedibjo (Hary Tanoe) yakni PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) menyatakan pembatalan transaksi merger anak usahanya PT Asia Vision Network (AVN) dengan Malacca Straits Acquisition Company Limited (MLAC) di bursa AS dipastikan final.

Sebab itu, perseroan belum mempertimbangkan kemungkinan melanjutkan rencana penggabungan tersebut.

MLAC adalah perusahaan cek kosong atau Special Purpose Acquisition Company (SPAC) yang tercatat di Bursa Nasdaq AS dengan kode saham MLAC.

Sebelumnya kedua perusahaan telah sepakat menandatangani perjanjian mengenai rencana merger tersebut yang digodok sejak semester kedua tahun 2020 dan kemudian dibatalkan pada 18 September 2021.

Adblock test (Why?)


Simak 8 Informasi Penting Ini, Sebelum Cari Cuan dari Saham - CNBC Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

Korsel Targetkan 300 Ribu Wisatawan dari Indonesia pada 2022 - Republika Online

Kunjungan wisatawan Indonesia ke Korea Selatan anjlok pada 2020 dan 2021. REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Korea Selatan (Korsel) menargetkan kun...