Seorang santri Pesantren Sirajusaadah menunjukan hasil produksi tempe santri, Senin (27/9).
Foto: Republika/Havid Al Vizki
EMBED SHARE
Santri diharapkan bisa memberi solusi baik di bidang keagaman dan perekonomian.
REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK — Pandemi covid-19 tidak membuat para santri dari Pesantren Sirajusa'adah mengurangi produktivitas. Saat pandemi, para santri tersebut membuat produk yang saat ini sangat dikenal oleh sebagian masyarakat Depok, khususnya di daerah Limo.
Pengasuh Pesantren Sirajusa'adah KH Abdurrahman menjelaskan bahwa pada saat pandemi, para santri diajarkan untuk membuat berbagai macam produk dan salah satunya yakni tempe santri. Ia meyakinkan, tempe tersebut diolah dengan sangat baik dan juga dibersihkan dari segala kotoran serta najis. Sehingga, menurutnya tempe tersebut bisa langsung dimakan secara mentah.
Ia berharap anak-anak santri tersebut tidak menjadi beban di masyarakat. Dan bisa memberikan solusi baik di bidang keagaman dan perekonomian.
Videografer | Havid Al Vizki
Video Editor | Havid Al Vizki
Dapatkan Update Berita Republika
BERITA LAINNYA
Hanura tak masalah Gede Pasek mundur dan bergabung dengan partai loyalis Anas
Indonesia masih sangat defisit dalam berdagang dengan Belarusia.
Keputusan tersebut mengikuti pernyataan menteri Lebanon yang menghina
Saat awal mencoba, 1.000 bibit yang ditanam gagal semuanya.
Wali Kota Bandung mengatakan PTM tak dihentikan secara total.
Adblock test (Why?)
Tanamkan Kemandirian dari Tempe Santri - Republika Online
Read More
No comments:
Post a Comment