Rechercher dans ce blog

Monday, November 1, 2021

Kabar dari China Bikin IHSG Berani Gerak dari Zona Hijau - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,08% ke level 6.557,95 pada perdagangan pagi ini, Selasa (2/11/2021).

Indeks terpantau masih menguat 0,11% ke level 6.560 pada 09.05 WIB. Terpantau ada 215 saham menguat, 119 melemah dan 204 stagnan. Asing juga lanjut mengkoleksi saham-saham domestik yang tercermin dari adanya net buy sebesar Rp 7,4 miliar di pasar reguler.

Saham yang banyak dibeli asing adalah saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Indika Energy Tbk (BBCA) dengan net buy masing-masing sebesar Rp 13,8 miliar dan Rp 2,2 miliar.


Sementara saham yang banyak dilepas asing adalah saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan net sell masing-masing sebesar Rp 11,5 miliar dan Rp 6,4 miliar.

Untuk perdagangan hari ini, investor patut menyimak sejumlah sentimen yang bisa menggerakkan pasar. Pertama tentu kabar baik dari Wall Street. Meski relatif tipis, penguatan DJIA cs bisa menjadi motivasi bagi pelaku pasar di Asia untuk mencapai hal yang sama, termasuk di Indonesia.

Sentimen kedua, investor sepertinya perlu mewaspadai ancaman baru selepas pandemi virus corona. Peningkatan permintaan ternyata tidak bisa berjalan seiring dengan tambahan pasokan. Apalagi krisis energi melanda berbagai negara, sehingga menghambat proses produksi.

Misalnya di China. Keterbatasan pasokan bahan baku, tenaga kerja, plus krisis energi membuat biaya produksi membengkak. Inflasi tingkat produsen (Producer Price Index/PPI) China pun melonjak tajam.

Pada September 2021, PPI China mencapai 10,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Ini adalah rekor tertinggi setidaknya sejak 1996.

Saat tekanan inflasi mulai terasa,outputperekonomian malah melambat. Ini terlihat dari aktivitas manufaktur yang dicerminkan denganPurchasing Managers' Index(PMI).

Biiro Statistik Nasional China (NBS) melaporkan PMI manufaktur periode Oktober 2021 adalah 49,2. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 49,6 sekaligus jadi yang terendah sejak Februari 2020.

Nah, ekonomi yang melambat tetapi inflasi tinggi ini dikenal dengan istilah stagflasi. Ancaman stagflasi di China tidak bisa dianggap main-main. China adalah perekonomian terbesar kedua di dunia, nomor satu di Asia. Perlambatan ekonomi China akan membawa petaka bagi banyak negara.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(trp/trp)

Adblock test (Why?)


Kabar dari China Bikin IHSG Berani Gerak dari Zona Hijau - CNBC Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

Korsel Targetkan 300 Ribu Wisatawan dari Indonesia pada 2022 - Republika Online

Kunjungan wisatawan Indonesia ke Korea Selatan anjlok pada 2020 dan 2021. REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Korea Selatan (Korsel) menargetkan kun...