Rechercher dans ce blog

Tuesday, November 23, 2021

Mitigasi Bencana Banjir di Sejumlah Wilayah, BNPB Belajar dari Belanda - Kompas.com - Nasional Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Bidang Sistem dan Strategi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati mengatakan, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya sudah mengeluarkan peringatan dini tentang fenomena La Nina yang berkembang hingga Februari 2022.

Raditya mengatakan, fenomena La Nina menyebabkan naiknya intensitas hujan sehingga memicu terjadinya bencana hidrometeorologi basah seperti, banjir bandang dan tanah longsor di sejumlah wilayah.

"Data menunjukkan bahwa banjir saat ini sudah terjadi di beberapa tempat seperti Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Deli Serdang dan beberapa tempat lainnya," kata Raditya dalam acara Ambassador Talk, Selasa (23/11/2021).

Baca juga: Banjir Kritik Komisi IV ke Menteri LHK Siti Nurbaya soal Banjir Sintang dan Kerusakan Hutan

Raditya mengatakan, pihaknya perlu belajar dari Pemerintah Belanda dalam upaya mitigasi banjir.

Belanda, kata dia, mampu meminimalisasi dampak bencana banjir di Eropa Barat tanpa korban jiwa pada Juli 2021.

"Ini kita akan mendengarkan best practice dalam pendekatan Belanda dalam pengelolaan air dan kebijakan manajemen keairan," ujarnya.

Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email

Lebih lanjut, Raditya mengatakan, ada beberapa hal yang bisa dipelajari dari Belanda untuk memitigasi banjir, salah satunya kebijakan water management.

"Saya rasa pembelajaran itu bisa menjadi salah satu upaya bagaimana kita meningkatkan strategi tata ruang perencanaan untuk mengantisipasi risiko bencana sebelum terjadinya banjir dan longsor," ucap dia.

Di acara yang sama, Duta Besar Belanda untuk Indonesia Lambertus Christiaan Grijns membeberkan cara negaranya mengatasi masalah banjir.

Lambert menilai kunci sukses keberhasilan Belanda adalah komitmen untuk mau berinvestasi membangun infrastruktur jangka panjang untuk penanggulangan banjir.

Infrastruktur mahal yang dibangun Belanda itu tidak menjadi soal karena negeri kincir angin itu sudah merasakan pil pahit dari bencana banjir tahun 1953.

Ia juga menilai kunci kesuksesan Belanda dalam menangani bencana banjir adalah kerja sama dari semua pihak.

Baca juga: Cara Belanda Tangani Banjir: Infrastruktur Miliaran Dollar AS dan Kerja Sama Semua Pihak

"Pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta dari berbagai sektor, hingga masyarakat, semuanya mendukung upaya untuk menangani banjir," katanya.

Lambert menilai, kunci sukses ini bisa ditiru dalam penanggulangan banjir di Indonesia, termasuk Jakarta.

Sebab, masalah banjir Jakarta juga tidak hanya bisa diselesaikan sendirian oleh pemerintah provinsi.

Ini harus menjadi komitmen bersama dari pemerintah pusat, pemerintah daerah di sekitar Jakarta, serta sektor swasta dan seluruh masyarakat.

"Itu sudah terbukti di Belanda dan harusnya bisa dilakukan disini," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Adblock test (Why?)


Mitigasi Bencana Banjir di Sejumlah Wilayah, BNPB Belajar dari Belanda - Kompas.com - Nasional Kompas.com
Read More

No comments:

Post a Comment

Korsel Targetkan 300 Ribu Wisatawan dari Indonesia pada 2022 - Republika Online

Kunjungan wisatawan Indonesia ke Korea Selatan anjlok pada 2020 dan 2021. REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Korea Selatan (Korsel) menargetkan kun...