JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengungkapkan, di tahun ini terjadi kenaikan yang cukup signifikan dari penggalangan dana initial public offering atau penawaran umum perdana saham (IPO) dibandingkan tahun 2020.
“Apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020, penggalangan dana dari pencatatan saham mengalami kenaikan sebesar 518 persen,” kata Nyoman kepada wartawan, Sabtu (13/11/2021).
Nyoman bilang, hingga 12 November 2021, telah dilakukan penggalangan dana sebesar Rp 32,26 triliun dari instrumen saham, dan Rp 83,3 triliun dari penerbitan Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS). Untuk EBUS mengalami kenaikan sebesar 14,3 persen.
Baca juga: Induk SCTV Caplok Saham RANS Entertainment Milik Raffi Ahmad
Terkait dengan pipeline, apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020, jumlah calon perusahaan tercatat saham dalam pipeline naik sebesar 45 persen dan nilai penerbitan EBUS diperkirakan tahun ini akan naik sebesar 81,3 persen.
Nyoman optimistis penggalangan dana di pasar modal tahun 2022 akan lebih baik dibanding dengan tahun ini.
“Berdasarkan data di atas, kami optimis bahwa prospek dan target penggalangan dana di Pasar Modal Indonesia pada tahun 2022 akan lebih baik,” jelasnya.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Untuk meningkatkan minat perusahaan melakukan penggalangan dana melalui IPO, OJK bersama dengan SRO Pasar Modal (BEI, KPEI, KSEI) bersikap adaptif terhadap perkembangan bisnis dan industri perusahaan-perusahaan di tanah air.
“Melalui rancangan beberapa aturan baru diharapkan dapat berlaku segera, antara lain seperti perubahan Peraturan I-A dan juga rancangan POJK Saham Hak Suara Multipel. Kami berharap hal tersebut dapat menjadi booster, dan nantinya lebih banyak perusahaan yang tercatat di BEI dengan kuantitas, kualitas, dan nilai proceed yang lebih baik,” jelas Nyoman.
Di sisi lain, perkembangan kondisi new normal yang semakin kondusif dan pemulihan ekonomi nasional yang diekspektasikan akan mencapai 5,2 persen pada tahun 2022, tentu dapat menjadi driver yang mendorong korporasi melakukan ekspansi bisnisnya melalui pendanaan dari pasar modal.
Beberapa indikator pasar modal seperti pertumbuhan jumlah investor dan pergerakan IHSG juga mengalami perkembangan yang baik sepanjang tahun 2021. Jumlah investor di Pasar Modal Indonesia, per Oktober 2021 mengalami kenaikan sebesar 74,1 persen YTD dan IHSG naik sebesar 9,6 persen YTD.
“Diharapkan perkembangan positif dari beberapa indikator pasar tersebut dapat terus berlanjut dan meningkat di tahun 2022, sehingga membawa optimisme dan menjadi momentum bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk melakukan penggalangan dana di pasar modal,” ungkap dia.
Baca juga: GoTo Raih Rp 18,5 Triliun pada Penggalangan Dana Pra-IPO
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penggalangan Dana dari IPO Tahun Ini Meroket 518 Persen, Bagaimana 2022? - Kompas.com - Kompas.com
Read More
No comments:
Post a Comment