Rechercher dans ce blog

Friday, November 26, 2021

Tips Raup Cuan dari Investasi NFT - CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia --

Non Fungible Token (NFT) mulai menjadi tren di Indonesia beberapa waktu terakhir. Pasalnya, instrumen ini tak cuma bisa mendigitalisasi aset berupa karya seni seseorang dan menyimpannya ke sistem blockchain, tapi juga bisa diperjualbelikan dan berpeluang menjadi investasi.

Secara sederhana, menurut Pendiri sekaligus Direktur OneShildt Financial Planning Budi Raharjo, NFT bisa dibilang mirip dengan uang kripto karena sama-sama memanfaatkan teknologi blockchain. Bedanya, uang kripto berupa koin yang diperdagangkan dalam jumlah tertentu, sementara NFT merupakan karya seni digital yang jumlahnya bisa jauh lebih terbatas dari kripto.

"NFT ini bisa barangnya hanya ada satu di dunia, sehingga unik, keunikan ini yang memberi identitas pada NFT, misal lukisan karya seniman ini, seniman itu, yang cuma satu. Dan sekarang karya seni yang terbatas ini bisa didigitalkan, lalu diperjualbelikan, bahkan menjadi aset investasi yang berbasis koleksi," ungkap Budi kepada CNNIndonesia.com, Jumat (26/11).


Dari karakteristik ini, Budi melanjutkan NFT punya dua nilai aset, yaitu riil dan finansial. Secara riil, aset NFT ibarat properti, emas batangan, patung, lukisan, dan lainnya.

Secara finansial, NFT memang bukan aset seperti surat utang atau obligasi, saham, deposito, hingga asuransi. Tapi, instrumen ini punya potensi kenaikan nilai, seperti halnya aset kripto.

"Meski memang kebanyakan orang awalnya bukan untuk investasi, tapi karena barangnya bagus, orang suka, ingin mengapresiasi karya seni, dan menimbulkan kepuasan bagi pemiliknya, tapi kemudian punya nilai investasi," ucapnya.

Nah, karena punya potensi sebagai instrumen investasi, menurut Budi, NFT sejatinya sah-sah saja bila ingin dianggap menjadi investasi oleh seseorang. Namun, ibarat instrumen investasi lainnya, NFT punya risiko juga.

"NFT memang punya nilai karena unsur seninya, tapi tidak ada kepastian imbal hasil seperti instrumen lain, misalnya return atau yield di obligasi, saham melalui dividen, dan lainnya. Jadi cukup spekulatif dan basisnya capital gain dari kelangkaan dan popularitas pembuat seninya. Risikonya, mungkin tidak sih barang seni tiba-tiba kehilangan atau menurun nilainya? Ya mungkin saja tergantung perkembangan," jelasnya.

Lalu bagaimana jika ingin menjajal investasi NFT? Apa saja yang perlu diperhatikan agar mampu menemukan celah cuannya? Berikut tipsnya:

1. Bukan Tujuan Keuangan

Menurut Budi, hal utama yang perlu dipahami dari NFT adalah instrumen yang bisa menjadi investasi, tapi bukan untuk tujuan keuangan. 

Pasalnya, menurutnya, nilai NFT masih sangat variatif saat ini. Instrumen ini agak mirip dengan uang kripto yang mulanya hanya untuk pertukaran di sebuah komunitas, meski kemudian berkembang dan bisa diperjualbelikan secara luas.

Tapi, uang kripto sudah ada regulasi dan skema perdagangan yang jelas. Sementara, NFT belum, sehingga masih sangat spekulatif.

"Jadi kalau untuk tujuan keuangan, ini kurang tepat, tapi untuk spekulasi, ini nilai akan naik, ya sah-sah saja. Karena kebanyakan orang memulai NFT untuk apresiasi karya seni, kalau pun ada nilai investasinya, ini ibarat bonus," tuturnya.

Tak ketinggalan, Budi mengingatkan agar pembelian NFT entah sekadar untuk aset koleksi maupun berharap investasi, dilakukan ketika fondasi keuangan sudah cukup prima.

"Pastikan kondisi keuangan sudah sehat, punya fondasi yang baik," imbuhnya.

Bersambung ke halaman berikutnya...

Alokasi Dana Khusus

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

Adblock test (Why?)


Tips Raup Cuan dari Investasi NFT - CNN Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

Korsel Targetkan 300 Ribu Wisatawan dari Indonesia pada 2022 - Republika Online

Kunjungan wisatawan Indonesia ke Korea Selatan anjlok pada 2020 dan 2021. REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Korea Selatan (Korsel) menargetkan kun...