Rechercher dans ce blog

Monday, May 31, 2021

Gerai Giant BakalTutup Semua, Aprindo Sebut Dampak dari Pandemi Covid-19 - Kompas.com - Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Hero Supermarket Tbk (HERO) bakal menutup seluruh gerai Giant pada Juli mendatang.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N Mandey menilai, keputusan tersebut merupakan sebuah langkah strategis yang diambil HERO untuk mengembangkan format ritel lain miliknya yang masih produktif, seperti IKEA, Guardian, dan Hero.

"Penutupan ini bagi perusahaan adalah langkah strategis, supaya beban biayanya tidak terus harus dibayar, karena biaya lebih besar dari pada pendaptan. Namun justru memajukan yang produktif, kalau gerai-gerai yang produktif itu kan berarti di wilayah itu konsumsinya pasti bagus," kata Roy saat dihubungi Kontan.co.id Jumat (28/5/2021) lalu.

Baca juga: Sejarah Giant, Raksasa Ritel Malaysia yang Tumbang di Indonesia

Dia berujar, penghentian operasional Giant merupakan salah satu dampak dari pandemi Covid-19 yang tidak bisa kita dihindari.

Maka dari itu, langkah yang diambil HERO tentunya telah melalui berbagai pertimbangan yang matang oleh manajemen, hingga akhirnya keputusan tersebut dipilih sebagai jalan keluar memperbaiki kinerja HERO pasca pandemi Covid-19 di tahun lalu.

"Perusahaan ritel menutup toko itu bukan serta merta baru satu minggu atau satu bulan tidak performnya, tapi sudah dari enam bulan sebelumnya diperhitungkan, bahwa memang keliatannya gerai di wilayah kota ini gerai di provinsi ini kalau tidak ada perubahan maka sekian bulan akan ditutup, itu pasti oleh semua perusahaan peritel," ujar Roy.

Terima kasih telah membaca Kompas.com.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email

Selesainya kiprah Giant di segmen hipermarket lokal, tidak serta-merta membuat ritel modern khususnya dengan format hipermarket memiliki masa depan yang suram di Indonesia.

Justru, terang Roy, gerai hipermarket masih memiliki prospek yang baik untuk ke depannya, mengingat Indonesia yang masih merupakan salah satu negara konsumsi.

Baca juga: Giant Tutup, Ini Kata Serikat Pekerja

"Jadi, ketika masyarakat atau negara kita masih negara yang bergantung pada konsumsi rumah tangga untuk pertumbuhan ekonomi, maka ritel pasti akan hidup," sebutnya.

Meskipun begitu, para peritel modern dengan format hipermarket juga harus pintar-pintar menjajah setiap peluang yang ada, salah satunya dengan melakukan sejumlah pembaharuan model bisnis sesuai dengan kebutuhan pasar.

Seperti misalnya pengembangan channel penjualan dan juga peningkatan pelayanan kepada para konsumen secara berkelanjutan.

Roy menambahkan, faktor lain yang membuat gerai hipermarket masih berprospek di Indonesia adalah karena di format ini lah masyarakat bisa menemukan seluruh kebutuhan mereka dengan mudah. Mulai dari produk fast moving consumer good (FMCG), barang elektronik, furnitur, sandang, serta yang utama kebutuhan pokok ada di satu toko yang sama.

Namun demikian, masa depan ritel modern tetap membutuhkan dukungan penuh dari pemerintah.

Ia pun meminta agar sektor ini dapat segera menjadi sektor prioritas. Sehingga gerai hipermarket bisa tetap hidup dan tidak down grade ke toko dengan skala lebih kecil seperti supermarket.

Baca juga: Mau Tutup Giant, Begini Kondisi Keuangan Hero

"Hipermarket tetap berprospek tapi sangat membutuhkan dukungan insentif dari pemerintah, untuk dapat terus beroperasional dalam menyediakan kebutuhan pokok dan juga kebutuhan sehari-hari," imbuh Roy.

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Gerai Giant bakal tutup semua, Aprindo: Dampak pandemi Covid-19

Adblock test (Why?)


Gerai Giant BakalTutup Semua, Aprindo Sebut Dampak dari Pandemi Covid-19 - Kompas.com - Kompas.com
Read More

No comments:

Post a Comment

Korsel Targetkan 300 Ribu Wisatawan dari Indonesia pada 2022 - Republika Online

Kunjungan wisatawan Indonesia ke Korea Selatan anjlok pada 2020 dan 2021. REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Korea Selatan (Korsel) menargetkan kun...