(Vibiznews-Forex) – Posisi poundsterling dalam pair GBPUSD perdagangan forex sesi Eropa hari Senin (30/08/2021) terkoreksi dari posisi tertinggi 2 pekan yang tercapai pada sesi sebelumnya. Posisi poundsterling masih berada di area resisten hariannya yang sebelumnya mendapat kekuatan dari tekanan dolar AS.
Posisi poundsterling melaju kuat sejak awal sesi Asia oleh tekanan yang dialami dolar AS pasca pernyatan dovish Ketua Fed AS Jerome Powell pada simposium Jackson Hole yang meredakan kekhawatiran tentang pengurangan dari stimulus besar. Karena The Fed mencoba merawat ekonomi kembali ke tingkat lapangan kerja yang penuh.
Bank of England mengisyaratkan awal bulan ini beberapa pengetatan sederhana dari kebijakan moneter selama dua tahun ke depan kemungkinan akan diperlukan jika ekonomi terus membaik. Poundsterling sempat mencapai level terendah satu bulan di $1,36 pada pekan lalu dan menuju kerugian bulanan 1% terhadap USD, di tengah kekhawatiran atas laju pertumbuhan global karena lonjakan infeksi COVID-19 di seluruh dunia.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya berusaha rebound di pasar Eropa setelah tertekan pada sesi global sebelumnya; tertekan setelah the Fed memberikan sinyal tidak akan cepat menaikkan suku bunga karena tekanan inflasi yang bersifat sementara.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair GBPUSD menguat, dan kini pair berada di posisi 1.3755 yang sedang turun mendekati pivot di 1.3740 sebelum kemudian tertekan menuju support kuat di 1.3706 – 1.370. Namun jika menguat kembali, akan naik ke 1.3787 sebelum naik menuju resisten solid di 1.3803 – 1.3835.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting
Forex Eropa GBPUSD 30 Agustus: Terkoreksi dari Tertinggi 2 Pekan - Vibiznews
Read More
No comments:
Post a Comment