Rechercher dans ce blog

Friday, September 3, 2021

Soal Matahari Terbit dari Barat, NASA Akhirnya Buka Suara! - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah unggahan di Facebook sempat membuat heboh beberapa waktu lalu mengenai kabar matahari terbit dari barat. Kabarnya hal makin membuat Bumi mendekati kiamat.

Klaim tersebut diunggah dalam bahasa Thailand dan muncul juga dalam versi bahasa Inggris. Alih-alih datang dari timur, disebutkan Matahari muncul dari barat karena Bumi berputar ke arah sebaliknya.


Bumi disebutkan sedang dalam pembalikan medan magnet. "Bumi akan berputar ke arah sebaliknya yang menyebabkan Matahari muncul dari sisi barat. Periset meyakini bahwa kita bergerak menuju pembalikan medan magnet yang akan menjadi akhir umat manusia dan mendekati kiamat," tulis unggahan itu.

Untuk mendukung isi informasi itu, dituliskan NASA juga mengklaim kemungkinan itu. Namun pihak badan antariksa Amerika Serikat (AS) membantah unggahan itu.

Menurut Bettina Inclan, Associate Administrator for Communications NASA, pihaknya dan organisasi lain tidak pernah mengucapkan prediksi itu.

"Baik NASA maupun organisasi ilmiah lain tidak ada yang memprediksi Matahari akan terbit dari barat," kata dia.

Inclan menyebutkan pembalikan medan magnet memang fenomena nyata dan pernah terjadi sebelumnya. Bahkan sejumlah ilmuwan dunia juga mempelajari hal itu.

"Adapun pembalikan medan magnet memang fenomena nyata yang telah terjadi beberapa kali di masa silam dan ilmuwan di seluruh dunia mempelajarinya, namun pernyataan jika hal ini membuat Bumi berputar ke arah sebaliknya yang menjadikan Matahari terbit dari barat adalah salah," jelasnya.

Matahari Terbit dari Barat di Planet Venus

Menurut NASA, matahari terbit dari barat dan tenggelam di timur terjadi di Planet Venus. Hal ini terjadi karena Venus berputar pada porosnya ke belakang.

Venus berotasi sangat lambat. Dibutuhkan sekitar 243 hari Bumi untuk sekali putaran. Dibutuhkan 225 hari Bumi bagi Venus untuk mengelilingi Matahari. Itu berarti satu hari di Venus sedikit lebih lama dari satu tahun di Venus.

Dampak dari panjang hari dan tahun serupa, satu hari di Venus tidak seperti satu hari di Bumi. Di Bumi, Matahari terbit dan tenggelam sekali setiap hari. di Venus Matahari terbit setiap 117 hari Bumi. Artinya Matahari hanya terbit dua kali dalam setahun di Venus.

Venus merupakan planet pertama yang dieksplorasi oleh pesawat ruang angkasa. NASA berhasil mendarat di sana menggunakan Mariner 2 pada 14 Desember 1962. Namun penjelajahan tidak bertahan lama karena panas yang ekstrem dan tekanan yang berat.


[Gambas:Video CNBC]

(mij/mij)

Adblock test (Why?)


Soal Matahari Terbit dari Barat, NASA Akhirnya Buka Suara! - CNBC Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

Korsel Targetkan 300 Ribu Wisatawan dari Indonesia pada 2022 - Republika Online

Kunjungan wisatawan Indonesia ke Korea Selatan anjlok pada 2020 dan 2021. REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Korea Selatan (Korsel) menargetkan kun...