Rechercher dans ce blog

Friday, November 19, 2021

Duduk Perkara Nirina Zubir Walkout dari tvOne - detikNews

Jakarta -

Artis Nirina Zubir walk out saat wawancara tvOve dalam program 'Apa Kabar Indonesia' yang disiarkan secara langsung. Nirina Zubir mengaku kecewa kepada tvOne karena merasa dijebak saat sesi wawancara kasus mafia tanah.

Nirina Zubir tidak terima tvOne menghadirkan narasumber yang mengaku sebagai pengacara tersangka Riri Khasmita, yang menurutnya bahwa orang tersebut bukan pengacaranya Riri. Terlebih, pernyataan si kuasa hukum tersebut telah menyudutkan mendiang ibunda Nirina Zubir, Cut Indria Martini.

"Saya kecewa sekali sama tvOne karena saya memberikan waktu saya untuk memberikan klarifikasi untuk bicara dengan BPN. Tidak diberi tahu bahwa ada lawyer yang baru datang, kemudian mengambil waktu saya dan menjelaskan asal-asalan. Jadi terima kasih memberikan panggung kepada orang yang tidak layak ini. Saya tinggalkan ini," ucap Nirina sambil pergi dari lokasi wawancara dan menanggalkan mik.

Untuk diketahui, Nirina Zubir adalah korban mafia tanah dengan kerugian sekitar Rp 17 miliar. Dalam kasus ini mantan asisten ibundanya, Riri Khasmita dan suami, Edrianto terlibat dan telah ditetapkan sebagai tersangka.

Nirina Zubir kemudian menumpahkan kekecewaannya itu melalui Insta Story. Pemeran di film 'Paranoia' kemudian menuntut pihak tvOne untuk meminta maaf.

"Tapi apa yang terjadi, tvOne menjebak Nirina live bersama seseorang yang adalah mengaku kuasa hukum dari tersangka Riri Khasmita, yang kita ketahui bukan dia (pengacaranya). Kalaupun itu lawyer baru, oh come on, banyaklah pasti lawyer-lawyer yang pada saat ini bermunculan, tapi masa dikasih sih panggung sama tvOne? I'm very disappointed dan saya dan lawyer saya juga meminta surat permohonan maaf dari tvOne, saya tunggu," kata Nirina di Insta Story.

Nirina Tak Diinfokan soal Live Bareng Lawyer Tersangka

Terpisah, kuasa hukum Nirina Zubir, Ruben Siregar, mengatakan bahwa tvOne tidak pernah memberi informasi ke pihaknya bahwa akan menghadirkan narasumber lawyer tersangka. Semula, tvOne hanya menjanjikan bahwa Nirina akan diwawancara berdua dengan pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jakarta Barat.

"Iya, karena awalnya kenapa kita mau (diwawancarai oleh) tvOne, karena awalnya janjinya kita duet, berdua pihak Nirina dan pihak BPN Jakarta Barat. Ternyata pas di lapangan bukan sama BPN duetnya, malah kita ditampilkan berbarengan dengan lawyer tersangka," kata Ruben saat dihubungi detikcom, Jumat (19/11).

Akan tetapi, di tengah sesi wawancara, tiba-tiba tvOne menghadirkan seorang narasumber yang mengaku sebagai pengacara dari pihak tersangka. Menurut Ruben, pengacara tersebut juga tidak jelas legal standing-nya karena tidak memperlihatkan surat kuasa dari tersangka.

"Bahkan kita belum pernah ketemu itu orang, apakah benar itu lawyer tersangka, bener nggak dia lawyer? Bener nggak dia penerima kuasa tersangka, tersangka yang mana? Harusnya dikomunikasikan dulu dong sama kita," ujarnya.

Ruben menjelaskan pihaknya tidak melarang tvOne meminta tanggapan dari pihak tersangka. Namun, menurutnya, alangkah baiknya bila konfirmasi tersebut dilakukan secara terpisah.

"Coba bayangkan, logikanya saja, kalau kemarin sama pihak tersangka, nggak mungkin kita peluk-pelukan kan, yang ada malah bentak-bentakan kan. Buat apa kita direncanakan bentak-bentakan di TV, kan aneh gitu lho. Kalau mau sendiri-sendiri saja, tidak berbarengan. Kita tidak melarang (mewawancarai pihak tersangka), tapi kalau mau berbarengan, ya izin kita dulu dong. Kenapa, udah pasti kan hasilnya bentak-bentakan, ya kita males bentak-bentakan di TV, buat apa?" bebernya.


Simak di halaman selanjutnya: apa yang membuat Nirina Zubir kesal....

Simak Video "Tangis Nirina Zubir Jadi Korban Mafia Tanah dengan Kerugian Rp 17 M "
[Gambas:Video 20detik]

Adblock test (Why?)


Duduk Perkara Nirina Zubir Walkout dari tvOne - detikNews
Read More

No comments:

Post a Comment

Korsel Targetkan 300 Ribu Wisatawan dari Indonesia pada 2022 - Republika Online

Kunjungan wisatawan Indonesia ke Korea Selatan anjlok pada 2020 dan 2021. REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Korea Selatan (Korsel) menargetkan kun...