297 hari setelah suntikan vaksin Covid-19 pertama di Indonesia diberikan kepada Presiden Joko Widodo, sebanyak lebih dari 200 juta dosis vaksin telah diterima masyarakat. Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Reisa Broto Asmoro menyatakan bangga dan menyampaikan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia.
"Hari ini, 5 November 2021, per 12.00 WIB, Indonesia sudah mencatat 204.913.735 suntikan dosis yang diberikan kepada lebih dari setengah sasaran vaksinasinya," kata Reisa.
Jumlah suntikan itu terdiri dari 123.824.199 suntikan dosis pertama, 77.687.838 suntikan kedua, serta 1.156.371 suntikan ketiga bagi tenaga kesehatan. Jumlah ini termasuk suntikan vaksin dari vaksinasi gotong-royong.
"Tentunya, tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada upaya kemitraan pemerintah dan swasta, public-private partnership, dalam bentuk vaksin gotong-royong yang sudah mencapai lebih dari 2,2 juta suntikan per hari ini," ujar Reisa.
Dia menyebut, capaian ini sepenuhnya merupakan hasil kerja keras seluruh komponen bangsa, mulai dari yang berada di garis depan perjuangan seperti tenaga kesehatan, TNI, Polri, Aparatur Sipil Negara, sampai dengan ibu rumah tangga dan anak-anak yang berperan dalam penerapan protokol kesehatan dan mengikuti vaksinasi.
Reisa mengingatkan, perjalanan menuju 100 persen capaian vaksinasi masih panjang. Untuk memvaksinasi 208.265.720 orang yang masuk dalam kategori sasaran vaksinasi, diperlukan sekitar 416 juta suntikan, dengan kemungkinan lebih atau kurang, mempertimbangkan vaksin yang sekali suntik, yaitu vaksin Janssen, juga suntikan booster bagi tenaga kesehatan.
Dengan capaian itu, Indonesia menjadi salah satu dari lima negara dengan jumlah suntikan tertinggi bersama India, Amerika Serikat, Brazil dan Jepang.
"Sebagai Ketua G20, kita berkontribusi terhadap pencapaian dunia memvaksinasi hampir setengah penduduknya dengan minimal satu dosis, atau sama dengan menyuntikan 7 miliar dosis ke seluruh warga planet bumi," paparnya.
Reisa yakin sikap saling melindungi, toleransi dan solidaritas adalah kunci pencapaian 200 juta suntikan vaksin Covid-19, di mana semua indikator pengendalian pandemi saat ini membaik. Menurut data Kemenkes, program vaksinasi pemerintah sudah mencapai sekitar 40 persen untukkategori dosis lengkap, dan 60 persen untuk dosis pertama.
"Tekad WHO adalah memvaksinasi, minimal satu dosis, sekurang-kurangnya 40 persen warga di setiap negara di dunia di akhir tahun ini, dan 70 persen di tahun depan. Indonesia sudah melewati milestone, batas capaian minimal tersebut, dan dalam arah yang sesuai, on track, menuju ke milestone berikutnya," katanya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, ada 77.687.838 orang Indonesia yang sudah mendapatkan dosis lengkap. Selain itu, masih ada 46.136.361 yang belum mendapatkan suntikan kedua atau baru mendapat dosis pertama.
"Ada dua pesan dari statistik ini. Pertama, yang belum suntik kedua, pastikan tepati jadwalnya, dan lengkapi perlindungan Anda. Jangan dilewatkan meski situasi membaik saat ini. Kedua, masih ada sekitar 84 juta saudara-saudari kita yang belum mendapat satu pun dosis vaksin Covid-19,"
"Ayo daftarkan, antarkan, dan temani mereka yang belum divaksinasi. Datangi ke rumah kalau perlu," kata Reisa.
Dia menambahkan, prinsip tumbuhnya kekebalan bersama terhadap Covid-19 wajib berdasarkan pemerataan vaksinasi di semua kelompok sasaran, termasuk 100 persen capaian di kelompok lansia, penyandang disabilitas dan kelompok rentan lainnya, serta anak-anak.
"Indonesia akan aman dari ancaman Covid-19, kalau semua orang Indonesia aman. Bukan sebagian," katanya.
(rea)Indonesia Suntikkan Lebih dari 200 Juta Vaksin Covid-19 - CNN Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment