Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang kuartal I-2021, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) berhasil membukukan kinerja yang solid. Ke depan, kinerja ERAA diproyeksikan masih akan tetap solid dan masih punya prospek yang menarik.
ERAA berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 10,8 triliun sepanjang kuartal I-2021 atau naik 39% secara year on year (yoy). Kinerja topline yang apik ini didukung oleh penjualan segmen telepon seluler yang sangat kuat.
Tercatat, segmen ini bekontribusi sebesar 80% dari total pendpatan di mana penjualannya mencapai Rp 8,7 triliun atau naik 47,8 secara yoy.
Analis NH Korindo Sekuritas Putu Chantika dalam risetnya pada 30 Juni menuliskan, tingginya penjualan segmen telepon seluler tidak terlepas dari volume penjualan yang naik 9% secara yoy. Selain itu, pertumbuhan Average Selling Price (ASP) sebesar 35% juga turut membantu.
Baca Juga: Punya prospek menarik, Panin Sekuritas rekomendasikan beli saham Erajaya (ERAA)
Sementara dari sisi bottom line, ERAA berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 278 miliar atau naik 171% secara yoy. Putu bilang, perolehan tersebut telah mencapai 38% dari estimasi NH Korindo untuk laba bersih ERAA pada tahun ini. Pencapaian ini diikuti ekspansi margin tahunan secara menyeluruh.
“Meskipun kinerja kuartal I-2021 luar biasa, kami masih waspada dengan kinerja paruh kedua tahun ini karena pemerintah menerapkan PPKM yang lebih ketat. Ini berpotensi mengakibatkan toko ERAA untuk tutup sementara, dan menurunkan jumlah pengunjung ritel,” kata Putu dalam risetnya.
Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, ERAA telah membuka 36 gerai baru. Adapun, ERAA untuk tahun ini sudah menyiapkan belanja modal sebesar Rp 300 miliar dan menargetkan pembukaan 260-300 gerai baru hingga akhir tahun ini.
Sejauh ini, Putu menilai, implementasi kebijakan soal IMEI telah berjalan dengan baik dan berdampak positif pada penjualan telepon seluler dan kenaikan ASP ERAA. Oleh karena itu, ia melihat potensi pertumbuhan ASP sekitar 20% per tahunnya.
Dus, ini akan menghasilkan Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 13,1% dalam 2 tahun ke depan (proyeksi hingga 2023) didorong penjualan produk premium seperti Apple.
“Kami memperkirakan margin kotor ERAA akan sebesar 9,5% untuk tahun 2021 dan 9,7% di tahun 2022 seiring terdampak penerapan IMEI,” imbuh Putu.
Adapun, pada tahun ini, Putu memproyeksikan ERAA akan menghasilkan pendapatan hingga Rp 41,32 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 725 miliar.
Terlepas dari hambatan yang mungkin terjadi imbas dari pengetatan pembatasan sosial, Putu masih optimistis mengingat portofolio ERAA yang luas dan era digital yang mendukung. Oleh sebab itu, ia merekomendasikan untuk beli saham ERAA dengan target harga Rp 800 per saham.
Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store.
Simak rekomendasi saham Erajaya (ERAA) dari NH Korindo Sekuritas - Investasi Kontan
Read More
No comments:
Post a Comment